Selasa, 01 Juni 2010

BACAAN BAGI PENDAMPING MASYARAKAT

Tulisan ini di ambil dari berbagai modul pelatihan Managemen Lembaga Pendamping Masyarakat, Tulisan ini terdiri dari tiga Tulisan, ini adalah bagian satu dari tiga bagian.

PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT

Pengertian Pendampingan

Di kalangan dunia pengembangan masyarakat istilah "pendampingan" merupakan istilah baru yang muncul sekitar awal 90-an, sebelum itu istilah yang banyak dipakai adalah "pembinaan".

Ketika istilah pembinaan ini di pakai terkesan ada tingkatan yaitu ada pembina dan ada yang dibina, pembinaan adalh orang / lembaga yang melakukan pembinaan sedangkan yang dibina adalah pbyek.


Kesan lain yang muncul adalah pembina adalah pihak yang aktif sedang yang dibinaa pasif atau pembina adalah sebagai subyek dan yang dibina adalah obyek.

Oleh karena itu ketika istilah pendampingan dimunculkan, langsung mendapat sambutan positif dikalangan praktisi pengembangan masyarakat. Karena kata pendampingan menunjukkan kesejajaran (tidak ada yang satu lebih dari yang lain), yang aktif justru yang didampingi sekaligus sebagai subyek utamanya, sedang pendampingan lebih bersifat membantu saja.


Dengan demikian pendampingan dapat diartikan sebagai suatu interaksi yang terus-menerus antaraa pendamping dengan anggota kelompik/masyarakat hingga terjadi proses perubahan kreatif yang diprakarsai oleh anggota kelompok/masyarakat yang sadar diri dan terdidik (=> tidak berarti punya pendidikan formal).


Mengapa Kelompok Masyarakat didampingi ?


Selama ini merupakan hal yang biasa atau sah-sah saja bila suatu instansi pemerintah, swasta atau lembaga-lembaga swadaya masyarakt datang/masuk di desa yang dikatakan miskin atau terpencil dan mengatakan bahwa mereka mau membantu atau mendampingi masyarakat untuk membangun desanya.


Apakah kita pernah bertanya kepada diri kita sendiri, benarkah mereka membutuhkan ? dan apakah mereka pernah minta didampingi ? dan apakah kalau tidak didampingi mereka tidak akan hidup atau berkembang ?.


Tetapi bukankah selama ini masyarakat tidak pernah menolak didampingi ? Mengapa mereka tidak pernah menolak ? Dan sejumlah pertanyaan reflektif lain masih dapat dimunculkan.

Untuk menjawab sejumlah pertanyaan di atas bukanlah suatu hal yang sulit bila itu menurut pemikiran dan atas dasar rasionalitas kita, tetapi dapatkah kita menjawab menurut cara berpikir dan hati nurani mereka ?


Bila mau jujur dan obyektif, sebagian besar dari kita bahkan tidak pernah mempertanyakan hal-hal seperti tersebut di atas.


Walaupun telah menggunakan istilah pendampingan, tetapi bila datang ke desa, pada umumnya kita telah membawa program atau proyek yang keputusan ada dan tidak adanyaprogram/proyek itu tidak dilakukan oleh masyarakat, tetapi oleh KITA-KITA para pendamping.


Sekali lagi masyarakat tidak pernah menolak adanya program/proyek itu, walaupun hal itu tidak seperti yang mereka harapkan atau butuhkan.


Dari gambaran tersebut diatas sebenarnya "keluguan, kejujuran keterbukaan, sikap menghargai, semangat kerjasama dsb" dari masyarakat terhadap orang luar, bukanlah menunjukkan ketidak tahuan mereka tetapi lebih pada keingintahuan mereka terhadap orang luar, bukanlah menunjukkan ketidak-tahuan mereka tetapi lebih pada keingintahuan mereka terhadap orang luar. Maka bila dalam proses pendampingan terjadi dominasi dari pendampingan itu sendiri. Ia tidak tahu banyak hal yang sebenarnya diketahui oleh kelompok / bangku pendidikan atau buku, sebab pengetahuan mereka berangkat dari pengalaman.

Kini kembali pada pertanyaan awal, (jadi) mengapa kelompok masyarakat didampingi? Dari uraian tersebut di atas kiranya dapat lebih membuka cakrawala kita semua bahwasanya pendampingan kelompok masyarakat hendaknya dilihat sebagai penyatuan sumber daya yang ada di dalam dan yang datang dari luar kelompok masyarakat.


Masyarakat memiliki pengetahuan yang berakarkan pada pengalaman dan dalam proses mikro sedangkan pendampingan memiliki pengetahuan yang bersifat intelektual formal dan dalam proses makro.


Dengan demikian bila keduanya berinteraksi secara aktif akan membawa suatu perubahan yang dinamis.


Bila kembali pada inti pengertian pendampingan yaitu terjadinya proses perubahan kreatif yang diprakarsai oleh masyarakat sendiri …….. dan seterusnya.

Kata diprakarsai oleh masyarakat sendiri, jelas menunjukkan adanya proses inisiatif dan bentuk tindakan yang .dilakukan oleh masyarakat sendiri, tanpa adanya intervensi dari luar.

Dengan demikian tujuan utama dari pendampingan adalaah adanya KEMANDIRIAN kelompok masyarakat.


Kemandirian disini menyiratkan suatu kemampuan otonom untuk mengambil keputusan bertindak berdasarkan keputusannya itu dan memilih arah tindakan sendiri tanpa terhalang oleh orang/pihak lain.


Untuk mencapai kemandirian yang demikian dibutuhkan suatu kombinasi dan manajemen.

Dengan demikian sebenarnya 3 elemen pokok dalam kemandirian, yaitu :


  • Kemandirian Material.


    Yaitu kemampuan produktif guna memenuhi kebutuhab dasar dan mekanisme untuk tetap dapat bertahan pada waktu krisis.


    Hal ini bisa diperoleh melalui proses :

    • Mobilisasi sumberdaya pribadi/keluarga dengan mekanisme menabung dan penghapusan sumberdaya non produktif.
    • Penegasan tuntutan atas hak-hak ekonomis, seperti : surplis yang hilang karena penukaran yang tidak imbang.





    • Kemandirian Intelektual.


    Yaitu pembentukan dasar pengetahuan otonom oleh masyarakat yang memungkinkan mereka menanggulangi bentuk-bentuk domonasi yang muncul.

    Dengan dasar tersebut masyarakat akan dapat menganalisis hubungan sebab-akibat dari suatu masalah yang muncul.


    • Kemandirian Pembinaan (= Pendampingan)


    Yaitu kemampuan otonom masyarakat untuk membina diri mereka sendiri dalam bentuk pengelolaan tindakan kolektif yang membawa pada perubahan kehidupaan mereka. (Sebagai catatan : dalam proses pendampingan ada intervensi pendamping dari luar, maka pada tahapan kemandirian pendamping kelompok masyarakat berasal dari dalam).


Fokus Pendampingan


Bila tujuan pendampingan kelompok masyarkat adalah terwujudnya kemandirian dibidang material, intelektual, organisasi dan manajemen, oleh karena itu fokus pendampingan harus mengarahkan pada pencapaian tujuan tersebut, yakni melalui :


  • Penyadaran berfikir kritis dan analitis

Yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan meneliti hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan dari masalah tersebut.


  • Penggunaan atas hak dan kewajiban individu dan kolektif


    Yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa bertindak atas dasar hak dan kewajiban yang bertindak atas dasar hak dan kewajiban yang dimiliki (=tidak mengatas namakan secara tidak tepat)


  • Tertib administrasi dan keterbukaan organisasi


Yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa bahwa tertib andministrasi dan keterbukaan didalam organisasi bukan didasari kecurigaan tetapi justru merupakan cermin pertanggungjawaban diantara mereka.


  • Pengembangan sumber daya produktif


    Yaitu mengajak anggota kelompok sadar agar dalam mengembangkan usaha bukan sekali "beruntung", tetapi usaha yang untung secara berkelanjutan. Hal ini berarti dalam berusaha bukan hanya mengambil/memanfaatkan tetapi juga harus mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya produktif yang ada.


  • Kaderisasi


    Yaitu mengajak anggota kelompok sadar bahwa dalam suatu proses pendampingan dimana adanya intervensi dari luar yakni pendampingan pada saatnya akan berfikir dan harus digantikan oleh pendamping yang datang dari dalam kelompok itu sendiri.

Selasa, 04 Mei 2010

PROFIL LSM LANGIT BIRU

PROFIL ORGANISASI
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
LANGIT BIRU



Nama Lembaga Swadaya Masyarakat
Lembaga Swadaya Masyarakat Langit Biru

Alamat
Sekretariat : Jl Raya Bojoegoro-cepu No. 316 Kecamatan Kalitidu

Tanggal Pendirian
Lembaga swadaya masyarakat ini berdiri sejak tanggal 23 Juni 2009, dengan akta notaris No. 264/VI/2009 di kator Notaris Reza P. Kalia, SH, dan Registrasi Pengadilan Negeri Bojonegoro No. 9/LSM/2009

Ide Dasar Pendirian
Lembaga ini didirikan sebagai respons atas menguatnya tuntutan terhadap tersedianya sumberdaya manusia (human resources) yang berkualitas dan berbudaya, dan terwujudnya masyarakat egalitarian yang berperadaban. Adalah kesadaran umum bahwa sumberdaya manusia yang berkualitas menjadi prasyarat bagi terwujudnya masyarakat dan bangsa yang maju dan modern. Berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia adalah negera urutan ketiga (setelah Amerika Serikat dan Rusia) terkaya dalam hal sumber daya alam. Namun demikian, kondisi ini tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya. Sampai saat ini, Indonesia masih berada dalam kelompok negara berkembang.
Fakta ini disebabkan oleh masih rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia pada satu sisi, dan rusaknya moral dan etika masyarakat dan pemerintahannya pada sisi lainnya. Kekayaan alam yang berlimpah tidak dapat dioptimalkan pemanfaatannya karena tidak ditunjang oleh sumberdaya manusia yang memadai. Rendahnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, birokrasi yang masih lekat dengan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) menjadi problem yang harus segera dipecahkan bersama oleh bangsa ini.
Dalam konteks global, bangsa ini juga dihadapkan para kecenderungan tata kelola dunia yang semakin hari tidak semakin baik, tetapi semakin tidak jelas arahnya. Ekonomi yang liberal dan globalisasi dalam segala aspek kehidupan adalah sebagian daftar dari problem yang juga membutuhkan solusi segera.
Berangkat dari persoalan-persoalan di atas, maka beberapa aktifis yang mempunyai kepedulian terhadap problem kemasyarakatan dan kebangsaan dan upaya-upaya mengatasi persoalan-persoalannya, baik pada level akademis maupun praktis, bergabung mendirikan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat bernama “LANGIT BIRU”. Namun demikian, lembaga ini tidak didedikasikan untuk menjawab semua persoalan diatas dalam kerangka besar Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Tetapi lebih fokus pada wilayah yang lebih kecil, yaitu kabupaten Bojonegoro. think globally, act locally, demikian slogan lembaga ini.Pendirian lembaga ini diresmikan di hadapan Notaris Reza P. Kalia Sarjana Hukum

Tujuan
Lembaga ini bertujuan untuk (1) meningkatkan dan mengembangkan wawasan masyarakat terutama dalam masalah-masalah kemasyarakatan; dan kebangsaan (2) berperan dalam upaya-upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan; dan (3) meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pembangunan.

Usaha
Untuk mencapai tujuan tersebut, lembaga ini melakukan usaha-usaha dalam bentuk (1) pengkajian dan penelitian tentang masalah-masalah kemasyarakatan dan kebangsaan; (2) pengembangan dan peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dan (3) melakukan usaha-usaha dan kerja sama bagi pengembangan usaha produktif secara berkeadilan dan berkesinambungan.

Fokus
Lembaga ini memberikan fokus perhatian pada tiga persoalan penting dan mendasar, yang meliputi (1) demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel (good governance); (2) wawasan dan perilaku sosial masyarakat dalam hubungannnya dengan pembangunan ekonomi, sosial politik dan budaya, termasuk pendidikan; dan (3) pengembangan dan pemberdayaan institusi-institusi sosial kemasyarakatan, seperti lembaga pendidikan, pesantren, kelompok-kelompok petani, peternak, komunitas anak muda, dan kelompok-kelompok usaha perekonomian

Dewan Pengurus
Lembaga ini didirikan oleh orang-orang yang memiliki perhatian terhadap isu-isu keagamaan dan kemasyarakatan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia :
1. Muad M, S.Fil.I
2. Achmad Maqin, S.Fil.I
3. Hamim Thohari S, S.Hum
4. Pedu Pat Nasrudin
5. Puguh Prasetiyono, S.PT.

Saat ini, lembaga ini diorganisasikan oleh suatu dewan pengurus dengan susunan sebagai berikut :

Ketua : Muad M, S.Fil.I
Sekretaris : Achmad Maqin, S.Fil.I
Bendahara : Pedu Pat Nasrudin
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan : Hamim Thohari S, S.Hum
Kepala Divisi Pelatihan dan Pendidikan : Puguh Prasetiyono, S.PT.

Jaringan Langit Biru
1. Falcon Instrument, LSM yang bergerak pada penerapan teknologi tepat guna, di gawangi oleh alumni ITS Surabaya
2. NURISE IRES, Lembaga yang bergerak pada pertanian organic berbasis peternakan,
3. Swiss Contact (SC), LSM internasional yang sebagian dananya bersumber dari konsorsium perusahaan-perusahaan eropa, yang hari ini mendapatkan job program dari dana Comdev MCL pada bidang peternakan sapi terpadu, singkong alias menyok, dan jagung di dearah sekitas eksplorasi (Ngasem dan Kalitidu), dan Langit Biru menjadi mitra localnya.
4. Fakultas peternakan Universitas Brawijaya Malang
5. Fakultas peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Human Resources Langit Biru pada Bidang Peternakan dan Pertanian Terpadu
1. Jaringan Bibit Unggul, baik domba maupun kambing.
2. Teknis pemeliharaan, model kandang, pencegahan dan penanganan penyakit.
3. Produksi dan Pembuatan ransum/konsentrat; pola peranakan/breeding, pola penggemukan.
4. Produksi dan Pembuatan pupuk organic hayati, yang dapat meningkatkan produksi padi 6 – 8 kwintal gabah per pemakaian 1 ton pupuk organic.
5. Jaringan bahan baku konsentrat dan bahan baku pupuk organic (yang berasal dari non limbah pertaniandan non limbah peternakan) yang tidak tersedia di Bojonegoro, sekitar 20% dari total bahan.
6. Obot-obatan dan suplemen untuk merangsang pertumbuhan.
7. Jaringan pasar pasca panen.


Penutup
Demikian Profil Lembaga Swadaya Masyarakat Langit Biru ini dibuat untuk dapat dijadikan sebagai pegangan dan dapat dijadikan referensi bagi berbagai fihak, dalam menjali kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Langit Biru.

Sabtu, 24 April 2010

KAJIAN TENTANG BUDIDAYA KAMBING ETAWA

1. Penyedia Bibit dan Daging Kambing
Seekor kambing etawa betina, akan berproduksi untuk menghasilkan anakan rata-rata 3 kali dalam 2 tahun. Berdasarkan pengamatan 80% kambing akan beranak 2 ekor, sisanya kambing bisa beranak 1,3,4 dalam sekali periode beranak. Seekor kambing betina juga akan menghasilkan susu, jika kambing tersebut telah melahirkan, sehingga dalam usaha ini akan ada keuntungan ganda yang akan diperoleh yaitu selain akan mendapatkan anakannya juga akan mendapatkan susu kambingnya.
Seperti diketahui, harga anakan kambing etawa juga tergolong masih mahal, kebutuhan akan pasarjuga belum dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan karena peternak belum bisa memproduksi anakan kambing etawa dengan harga yang masih terjangkau di kalangan masyarakat khususnya masyarakat petani.
Kebutuhan akan daging dipasaran juga masih belum tercukupi. Ada ritual keagamaan bagi agama Islam yang mengharuskan untuk menyembelih kambing jantan, baik itu acara aqiqah maupun Idul Adha. Untuk moment Idul Adha sifatnya rutin dan memerlukan kambing jantan
dalam jumlah yang sangat besar.
2. Penyedia pupuk organik
Sebagai mana kita ketahui bersama tahun 2010 dunia menyarankan bahwa bahan pangan yang bisa diperjual belikan di pasaran adalah bahan pangan yang berbahan dasar pemupukan organik. Hal ini didasarkan akan semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat didunia akan bahaya pupuk buatan yang berbasis kimiawi. Selain itu para petani akhir-akhir ini merasa kesulitan untuk mendapatkan pupuk kimiawi, yang tentu saja akan berimbas ke pupuk organik. Harga pupuk kimia dipasaran juga semakin hari semakin mahal dan mulai tidak realistis untuk menunjang sektor pertanian. Karena biaya operasional di lahan petani juga semakin membengkak.
Selain hal di atas, dunia sekarang ini juga sedang menghadapi masalah yang sangat besar. Yaitu pemanasan global/global warming. Pemanasan global tentunya akan berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia yang ada di dunia. Pemerintah Indonesia mau tidak mau juga harus berperan besar dalam mensikapi masalah dunia tersebut. Hal ini tentu saja berhubungan langsung dengan sektor pertanian. Adanya reboisasi hutan, penghijauan kota-kota dan penggalakan ke masyarakat untuk semakin gemar menanam tanaman di sektor wilayah yang terkecil sekalipun.
Mensikapi hal tersebut maka sebenarnya pupuk kandang dalam hal ini pupuk kambing atau kotoran kambing mempunyai peluang tersendiri yang masih belum tersentuh. Masyarakat maupun pemerintah akan membutuhkan pupuk kandang dalam jumlah yang tidak sedikit untuk menunjang persoalan di atas. Kebutuhan pupuk sekarang ini semakin hari semakin meningkat. Sebidang sawah garapan hasilnya akan meningkat secara drastis apabila dalam pemupukan ditambahkan pupuk kandang.
3. Penghasil Susu Kambing
Seekor kambing Etawa akan berproduksi normal per ekor per hari minimal 0,5 liter dan maksimal 1,5 liter. Waktu pemerahan dapat dilakukan rata-rata selama 150 hari Selain susu kambing biasa, terdapat susu colostrum kambing yang khasiatnya melebihi susu kambing pada umumnya. Harga susu dipasaran Jogja, per liternya mencapai Rp. 30.000, bahkan di Solo, Semarang, Wonogiri, Trenggalek bisa mencapai Rp. 50.000/liternya. Harga dipasaran susu colostrum kambing harga per liternya Rp. 150.000,-.
Konsumen susu kambing terbesar masih didominasi oleh orang-orang yang bermasalah dengan kesehatan tubuhnya, karena susu kambing diyakini oleh beberapa orang, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan masalah sekitar paru-paru seperti TBC, Atsma, Flek pada anak dan batuk. Tidak menutup kemungkinan susu kambing juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit selain penyakit tersebut diatas, seperti kangker usus, talasemia, alergi pada debu, alergi pada ikan laut, ginjal, anak yang susah gemuk, serta penambah vitalitas pada laki-laki. Hal ini berdasar pengamatan dan pengakuan dari beberapa konsumen yang pernah membeli susu kambing di toko Bumiku Hijau

Jumat, 16 April 2010

LAPORAN PEMBENTUKAN POKNAK 15 DESA RING 1 BLOCK CEPU

LAPORAN PROGRAM

PEMBENTUKAN KELOMPOK PETERNAK 8 DESA DI KECAMATAN KALITIDU
(Desa Talok, Sumengko, Katur, Cengungklung, Manukan, Sudu, Ngaho, dan Beged)
Dan penggabungan dalam satu kelompok Paguyuban Rojokoyo Makmur (RKM)



A. LATAR BELAKANG
Satuan terkecil dalam sebuah wilayah pemerintahan adalah Desa. Dalam struktur pemerintah desa tersebut masyarakatlah dan kelompok masyarakat adalah yang paling menentukan dalam arah dan kebijakan pembangunan desa . termasuk kelompok peternak kelompok peternak adalah sebuah tatanan lingkungan sosial, dalam lingkungan ini interaksi terjadi yang pada akhirnya membentuk interaksi-interaksi sosial dalam struktur kemasyarakatan yang ada di desa. Sebagai sebuah lingkungan sosial, dapat terjadi kekuatan-kekuatan sosial, simpul-simpul sosial, strata sosial yang secara keseluruhan akan menentukan bentuk hubungan sosial di tengah masyarakat tersebut. Interaksi-interaksi sosial pada dasarnya ditentukan oleh motif-motif sosial, baik berupa kepentingan-kepentingan maupun digerakkan oleh nilai-nilai yang pada akhirnya akan menentukan pola (pandangan), sikap, dan prilaku masyarakat dalam melakukan aktifitas dan tindakan-tindakan sosial.
Dalam kerangka melakukan sosialisasi persiapan program SEED (Sektor Enhancement For Economic Development) di bidang penggemukan sapi (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT) Swisscountact Indonesia bekerjasama dengan LSM Langit Biru (lembaga lokal yang menjadi pendamping program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT - SEED Bojonegoro) melakukan pendampingan pada kelompok peternak di kecamatan kalitidu dan ngasem. Yang di mulai dengan melakukan pembentukan sekaligus pemetaan potensi kelompok peternak di tiap-tiap desa. hal ini memiliki tujuan untuk tumbuh kembangnya keberlanjutan program oleh masyarakat sendiri, maka unsur perubahan dalam masyarakat merupakan acuan utama. Perubahan dari dalam diri masyarakat dapat diartikan dengan penggalian nilai-nilai positif ke arah pembentukan harga diri, pembentukan kepercayaan diri, pembangunan motif yang mengarah pada himpunan masyrakat untuk dapat bekerja sama, untuk dapat saling mempercayai, saling peduli, dalam menyelesaikan permasalahan atau tantangan bersama sebagai common enemy. Tantangan bersama ini merupakan awal dari pembangunan daya ikat (kohesivitas) dan daya padu (integrasi) yang pada akhirnya akan melahirkan kebersamaan dan kemandiriaan dalam proses pembangunan yang terjadi pada masyarakat dengan segala konsekuensinya.

B. TUJUAN PROGRAM
Pemetaan kelompok peternak 8 desa dikecamatan kalitidu adalah bagian yang tak terpisahkan dalam program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT SEED Bojonegroo dengan tujuan :
1. Sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran proyek dan pemahaman terhadap kondisi umum masyarakat 15 Desa
2. Untuk melihat dan memotret kondisi kelompok peternak di 15 desa
3. Sebagai dasar pendekatan dan metode pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT.
4. Sebagai dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi.
5. Menggabungkan 8 kelompok peternak yang ada di kalitidu menjadi 15 kelompok peternak kalitidu – Ngasem, sekaligus mengintegrasikan seteruktur baru kelompok peternak 15 desa tersebut “PAGUYUBAN ROJOKOYO MAKMUR” (RKM)
C. MANFAAT PROGRAM
a. Tim Langit Biru
 Sebagai alat dan media komunikasi dan informasi, sumber informasi dan media yang digunakan sebagai bahan dalam pelaksanaan sosialisasi.
 Sebagai bahan masukan dalam melakukan pendampingan terhadap program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT
 Bahan informasi tentang kebiasaan masyarakat, adat istiadat, (primordial, rasional, kepercayaan/agama, dan lain-lain)
 Acuan dalam penyusunan jadual dan rencana kerja dalam sosialisasi.
b. Tim Swisscountact Indonesia
 Sebagai bahan masukan akan penyediaan fasilitas (alat, dan media) yang digunakan sebagai bahan dalam pelaksanaan program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT
 Sebagai bahan masukan akan penyusunan kerangka acuan serta teknik fasilitasinya.
c. Pemerintahan Desa
 Sebagai pembelajaran bagi masyarakat dalam proses perubahan wacana (pengetahuan), sikap dan perilaku.
 Sebagai kontrol masyarakat dalam proses pembangunan, terutama pada program Comunity Developmen atau program CSR di ring satu Blok Cepu.
d. Kelompok Peternak
 Sebagai bahan penyusunan program kelompok, rencana kerja serta sebagai sarana melakukan kegiatan kelompok.
 Sebagai bahan aktualisasi kelompok untuk soal-soal bidang organisasi dan tehnis peternakan.
 Menjadi media informasi untuk mendapatkan akses-akses yang sangat dibutuhkan oleh kelompok.
 Sebagai sarana memperjuangkan hak-hak masyarakat local yang menjadi pemilik sah, lingkungan dan masyarakat di ring satu blok cepu.
D. STRATEGI YANG DIGUNAKAN
Strategi ini dibuat dalam rangka pelaksanaan tahapan sosialisasi program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT - SEED Bojonegro agar dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien dan tepat sasaran. Sehingga masyarakat dapat memahami sasaran program yang menyangkut visi, misi, tujuan dan setiap tahapan yang harus dilalui dalam Program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT . Penyamaan persepsi masyarakat akan essensi dari proyek (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT sangat perlu dilakukan dalam tahap awal kegiatan, agar dalam pelaksanaan tahap-tahap berikutnya dapat terlaksana dengan baik dan mudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi program kepada semua masyarakat. Sosialisasi merupakan suatu bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat, melalui beberapa proses atau bentuk kegiatan. Misalnya bentuk interaksi langsung, pertemuan resmi, maupun pertemuan yang tidak resmi, sengaja atau tidak sengaja dilakukan.
Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut, LSM Langit Biru harus mengetahui secara detail keadaan dan kondisi masyarakat 15 desa. Baik keadaan geografis, monografis, budaya/kebiasaan, sosial, bahasa dan adat istiadat masyarakat. Dengan mengetahui secara detail keadaan masyrakat, maka Kami dapat melakukan proses sosialisasi dengan efektif dan efisien.
Adapun strategi yang kami lakukan dibagi dalam berbagai strategi, yaitu strategi internal tim dan strategi di 15 desa
1. INTERNAL TIM
Strategi internal tim ini dibuat dalam rangka untuk lebih mengoptimalkan hasil dari pelaksanaan tugas sosialisasi program. Sehingga anggota dapat melaksanakan tugas sosialisasi dengan baik, baik sebagai. Sinkronisasi kegiatan sosialisasi dalam setiap tahapan program (KBSR) agar dapat terlaksana sesuai ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Pihak Swisscontact adalah juga merupakan bagian dari tujuan dibuatnya strategi pendampingan di internal Langit Biru.
Keberhasilan Langit Biru adalah keberhasilan Program (KBSR), demikian juga sebaliknya. Harapan tersebut muncul seiring adanya keinginan untuk melaksanakan setiap tahapan Program (KBSR). Sehingga nilai keberhasilan dari pelaksanaan tugas dapat diukur dari sejauhmana LSM Langit Biru dapat melaksanakan tugas secara bersama-sama.
Hal tersebut yang melatar belakangi LSM Langit Biru membuat beberapa konsep strategi dalam beberapa hal.
1. Supporting Tim
Program pendampingankelompok peternak 15 desa adalah merupakan kerja tim Swiscontact dan LSM Langit Biru, dimana LSM Langit Biru mendapat wilayah tugas 8 Desa di kecamatan Kalitidu (Desa Talok, Sumengko, Katur, Cengungklung, Manukan, Sudu, Ngaho, dan Beged). Guna lebih mengoptimalkan kinerja LSM Langit Biru maka dibentuk Tim perdesa yaitu :
No Desa Target Nama Pendamping Keterangan
1 Talok M muat
AGus Mukhlison
2 Sumengko Hamim T
A. Maqin
3 Katur Hamim T
A. Maqin
4 Cengungklong Puguh P
Peduk Fad
5 Manukan Puguh P
Peduk Fad
6 Sudu Puguh P
Peduk Fad
7 Beged M muat
AGus Mukhlison
8 Graho M muat
AGus Mukhlison

Pembagian tersebut diperlukan untuk lebih meningkatkan tanggung jawab dan fokus perhatian setiap desa, walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tetap menjadi bagian dari kegiatan LSM Langit Biru. Anggota Tim dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan tidak hanya akan terpaku hanya pada wilayah dampingannya, tapi juga akan membantu wilayah dampingan desa lain dalam satu tim.
2. Koordinasi intern tim
Koordinasi merupakan bagian dari strategi internal, dikarenakan koordinasi merupakan salah satu upaya untuk selalu menciptakan kesamaan pandangan dalam pelaksanaan tugas sosialisasi, agar tidak terjadi kesalahan persepsi diantara Tim LSM Langit Biru maupun dengan Tim Swisscontact. Koordinasi yang lakukan dengan Tim Swisscontact selalu dilakukan tiap minggu dengan memberikan repot mingguan di kantor Swisscontact
Dalam kesempatan Koordinasi tersebut disampaiakan semua informasi dari Lapangan dan serta informasi resmi lain. Selain itu juga dibahas permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan maupun di internal Tim.
Koordinasi itu sendiri berlandaskan pada azas kebersamaan untuk kesuksesan pelaksanaan tugas. .
3. Konsolidasi
Konsolidasi dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan soliditas tim. Konsolidasi dilakukan di kantor Swisscontact Bojonegoro. Dalam konsolidasi tersebut dibicarakan semua hambatan yang dialami anggota tim dan dipecahkan permasalahan tersebut, dengan mengacu pada kelacaran tugas..
4. Komunikasi
Di dalam Tim selalu diupayakan adanya komunikasi yang intensif dan terbuka, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dinatara sesama anggota. Komunikasi itu sendiri dapat dilakukan dalam bentuk komunikasi tatap muka (face to face), melalui media telephone/HP, surat, maupun dalam bentuk pemberitahuan dalam papan pengumuman yang telah disedikan di kantor Swisscontact Bojonegoro
5. Konsultasi
Program pendampingan kelompok peternak di kalitidu merupakan serangkaian program SEED yang tidak berdiri sendiri, dimana dalam setiap proses kegiatan pendampingan selalu berhubungan dengan pihak lain, serta diatur dengan aturan yang telah ditentukan. Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam pelaksanaannya, karena perbedaan penafsiran dalam implementasi aturan dilapangan, maka LSM Langit Biru dalam setiap tahapan akan selalu berkonsultasi dengan Swisscontact dan dalam setiap pelaksanaan tahapan kegiatan LSM Langit Biru juga akan selalu berkonsultasi dengan kadesa 15 Desa. Hasil dari konsultasi tersebut akan langsung dibahas dan disampaikan kepada semua anggota Langit Biru dan Swisscontact.
6. Konfirmasi
Konfirmasi dalam LSM Langit Biru diartikan sebagai Crosschek ataupun check and balance. Sehingga setiap informasi yang didapat itu akan selalu terjamin keabsahan dan keakuratan maupun kebenarannya. Selain itu, secara tim, konfirmasi itu juga bertujuan untuk tetap menjaga soliditas tim agar tidak terganggu oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak kekompakan tim.
Semua anggota Tim dituntut untuk selalu membuka telinga lebar-lebar agar dapat selalu mendengar informasi tentang pelaksanaan program (KBSR). Setelah mendapatkan informasi tersebut, kemudian langsung dikonfirmasi dengan pihak yang berkaitan dengan informasi tersebut.
7. Soliditas
Kekompakan Tim merupakan prioritas utama dalam melaksanakan tugas selaku pendampingan, agar dapat terlaksana secara baik, lancar dan berhasil, serta tepat sasaran. Soliditas menjadi patokan utama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi, baik permasalahan yang hanya berhubungan dengan internal lembaga sendiri maupun permasalahan yang berhubungan dengan pihak lain di luar.
Guna menjaga soliditas dan kekompakan, maka dalam mengambil setiap keputusan selalu harus melibatkan semua anggota tim secara utuh dan langsung.
2. KELOMPOK PETERNAK
Strategi pendampingan pelaksanaan program di 15 desa kecamatan kalitidu dan ngasem, mengacu pada program (KBSR) sub bagian dari program SEED yang di ajukan oleh Swisscontact pada MCL sebagai operator migas Blok Cepu.
Lima belas desa akan memiliki satu pusat peternakan terpadu yang berada di desa Brabuwan Kecamatan Ngasem. namun pada dasarnya fasilitas tersebut adalah milik masyarakat 15 desa ring satu blok cepu.

1. Komunikasi antar Kelompok Peternak
 Dalam strategi ini, LSM Langit Biru melakukan pendampingan untuk menciptakan suatu kesadaran akan konsep peternakan modern yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah teruji. Upaya itu dilakukan untuk menciptakan kesadaran masyarakat untuk berternak yang modern. semua kelompok perternak dalam pelaksanaan setiap kegiatan harus dapat terintegrasi menjadi kelompok bersama dalam program (KBSR)
 Kesepakatan dengan Kepala Desa juga perlu diciptakan agar terjadi kemitraan/hubungan yang harmonis dalam rangka menciptakan masyrakat yang sejahtera dan mandiri. Sehingga program (KBSR) juga dapat dilakukan dengan baik. Pemahaman bersama tersebut selain dibutuhkan untuk menciptakan kemitraan, juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai pengawasan dalam pelaksanaan proyek (KBSR)
2. Koordinasi yang efektif
a. Kegiatan akan terlaksana dan berhasil dengan baik bila dilakukan dengan cara koordinasi yang efektif. Koordinasi dilakukan dalam upaya mencari kesamaan persepsi, sehingga terjadi dukungan yang intensif dari semua pihak. Dalam kegiatan pelaksanaan proyek (KBSR), LSM Langit Biru secara intensif melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, perangkat Desa, kelompok peternak, serta Tokoh-Tokoh masyarakat yang ada.
b. Koordinasi dengan Tim Swisscontact juga dilakukan secara intensif, sesuai jadwal, koordinasi dengan Swisscontact dilakukan di kantor Swisscontact. Tapi secara informal, koordinasi dengan Swisscontact dilakukan secara kondisional. Koordinasi dengan Swisscontact dilalukan dalam upaya untuk meciptakan kesamaan persepsi tentang ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh pihak Swisscontact.
3. Intervensi pendampingan
Intervensi pendampingan yang dimaksud disini adalah mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, semangat, dan pengetahuan masyarakat untuk melaksanakan semua tahapan program (KBSR) secara baik dan benar.
Intervensi dilakukan berdasarkan keadaan yang ada di Desa atas data dari analisa sosial yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah tahap ini adalah pembentukan kelompok peternak di 8 desa kecamatan kalitidu.
4. Media yang Digunakan
Media merupakan sarana untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan kegiatan sosialisasi. Media harus dipilih sesuai dengan kebiasaan, karakter, budaya dan adat istiadat yang berlaku dimasyarakat. Pemilihan media yang kurang tepat dapat mengurangi tingkat efektifitas dan efisinsi dalam melakukan proses sosialisasi di masyarakat.
Media yang dipakai diperoleh melalui tatap muka dan tanya jawab untuk analisa sosial. Dimana media tiap desa yang efektif dipakai tidak sama, tapi tidak berbeda jauh dengan media yang telah menjadi acuan pelaksanaan sosialisasi :
Media alat yang digunakan Jenis Kegiatan yang dilakukan Sarana Forum/Lembaga yang digunakan

 Papan Tulis  Silaturahmi
 Diskusi/Dialog
 FGD  Pertemuan resmi/rutin Poknak
 Mengundang masyarakat secara resmi
 Pertemuan organisasi Poknak

E. P E N U T U P
A. KESIMPULAN
a. Demografi, Geografi, Psikografi dan Pola Komunikasi
 Mata pencaharian penduduk 8 desa di kecamatan kalitidu (Desa Talok, Sumengko, Katur, Cengungklung, Manukan, Sudu, Ngaho, dan Beged). adalah sebagian besar petani, buruh tani, sebagian kecil dan pegawai
 Tingkat pendidikan rata-rata tingkat SD dan SLTP, sebagian kecil SMA dan sarjana
 Menyebarnya kelompok peternak dalam masyarakat, yang merata pada masing-masing desa.
 Kondisi sarana yang menyangkut penyediaan fasilitas umum, sudah ada di hampir semua desa, misal : jaringan PLN, dan jaringan telpon seluler.
 Rata-rata bahasa yang dipakai dalam pertemuan warga adalah bahasa campuran Indonesia/Jawa, tetapi sebagaian besar telah mampu dan paham bahasa Indonesia.

b. Opini Masyarakat tentang Proyek dan Hubungan dengan ExxonMobil/MCL.
 Proyek-proyek yang pernah ada adalah proyek fisik semisal bantuan gedung sekolah/madrasah, jalan dan jembatan ada beberapa pelatihan life skill
 Sebagian besar masyarakat pernah mendengar Exxon Mobil, MCL melalui Sosialisasi yang pernah dilaksanakan oleh pemerintah.
 Apakah juga pernah mendengar nama Swisscontact dan Langit Biru, rata-rata menjawab belum pernah dan mereka beranggapan bahwa program (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT adalah sama dengan program peternakan yang pernah ada.



B. SARAN
a. Pelaksana Proyek (KBSR) KANDANG BELAJAR SAPI RAKYAT
 Dukungan bagi kelompok peternak melalui Sarana dan Prasarana, serta Fasilitas lain yang dapat membantu Proses Implementasi (KBSR) di masyarakat.
 Mensosialisasikan (KBSR) yang lebih intensif
 Segera melaksanakan program (KBSR) baik yang fisik atau non fisik misalnya pelatihan tentang Teknik berternak, dll
 Intervensi terhadap kelompok peternak terkait Fasilitasi setiap kegiatan baik kelompok peternak desa maupun Paguyuban Rojokoyo Makmur
 Membangun Kesepahaman dengan Seluruh Stakeholder agar mendukung proses (KBSR) segera terwujud.
 Menyarankan agar Swisscontact sesegera mungkin mewujudkan keberadaan (KBSR).

LAPORAN IDENTIFIKASI POKNAK 15 DESA RING 1 BLOCK CEPU

LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENGUATAN KELOMPOK
PETERNAK ROJOKOYO MAKMUR
BOJONEGORO



A. PENDAHULUAN
Program pembangunan regional, diarahkan kepada pengembangan potensi dan kemapuan sumber daya manusia Yang ada di daerah, khususnya daerah pedesaan sehingga swadaya dan kreativitas masyarakat dapat ditingkatkan. Pembangunan nasional yang dijabarkan dalam program pembangunan sektoral, regional dan khusus baik secara langsung maupun tidak langsung dirancang untuk memecahkan tiga masalah utama yaitu pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan.
Adapun bobot, jenis dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat sangat tergantung kepada situasi dan kondisi masing masing desa yang diperhadapkan pada tantangan perkembangan ekonomi saat ini yang semakin mengglobal dengan demikian diperlukan langkah langkah khusus untuk mempersiapkan peralihan masyarakat petani ke masyarakat industri seperti yang sedang dialami oleh masyarakat block cepu, melalui perubahan perubahan mendasar dalam struktur masyarakat baik sosial ekonomi, budaya maupun politik. Inti dari peralihan ini juga adalah memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengelolah/mendayagunakan potensinya untuk meningkatkan kwalitas hidup.
Dalam menyikapi berbagai program pembangunan oleh masyarakat menuju peralihan masyarakat moderen menjadi pertimbangan khususnya dalam unsur unsur ekonomi dan sosial budaya. Masyarakat adat yang masih berpegang kepada tata hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi secara berturut turut sangat kuat bahkan konservatif sehingga perubahan yang terjadi jarang bahkan lambat dalam lingkungan sosial yang terbatas.
Oleh karena itu kegiatan pengiatan kelompok ternak ini erat kaitannya dengan usaha membangkitkan partisipasi masyarakat. Artinya pembangunan yang berorientasi kepada masyarakat harus memberikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk dapat ikut serta dalam proses Pembangunan dengan mendapatkan kesempatan Yang sama dalam menikmati hasil pembangunan tersebut sesuai kemampuannya.
Menurut Mubyarto (1984) partisipasi berarti kesediaan untuk membagi berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa mengorbankan kepentingan diri sendiri. Partisipasi dapat berarti Pula keterlibatan seseorang pada bagian kegiatan bersama. Sedangkan dalam pembangunan berarti keterlibatan individu atau masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, mengembangkan hasil pembangunan dan partisipasi dalam menilai pembangunan.


B. STRATEGI KEGIATAN PENGUATAN POKNAK

Strategi yang kami gunakan dalam rangka melakuakn kegiatan ini adalah dengan mengembangakan partisipasi masyarakat lewat kagiatan pertemuan kelompok dengan agenda tunggal yaitu penguatan kelompok. Agar dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien dan tepat sasaran. Maka kami melakukan berbagai langkah sehingga kelompok atau anggota kelompok dapat memahami sasaran program yang menyangkut visi, misi, tujuan dan setiap tahapan yang harus dilalui. Penyamaan persepsi masyrakat akan essensi dari program SEED/KBSR perlu dilakukan dalam tahap awal kegiatan, agar dalam pelaksanaan tahap-tahap berikutnya dapat terlaksana dengan baik dan mudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Hal pertama yang kami dilakukan adalah sosialisasi kepada semua poknak. Sosialisasi merupakan suatu bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat, melalui beberapa proses atau bentuk kegiatan. Misalnya bentuk interaksi langsung, pertemuan resmi, maupun pertemuan yang tidak dengan sengaja dilakukan.
Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut, LSM Langit Biru harus mengetahui secara detail keadaan poknak agar dapat melakukan pendekatan dan menyampaikan segala informasi dengan baik. Baik keadaan geografis, monografis, budaya/kebiasaan, sosial, bahasa dan adat istiadat masyarakat. Dengan mengetahui secara detail keadaan masyarakat, maka LB/RKM dapat melakukan kegaitan dengan lebih terarah
Adapaun strategi kegiatan pengutan kelompok, yaitu strategi internal tim Strategi internal tim ini dibuat dalam rangka untuk lebih mengoptimalkan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Sehingga anggota tim dapat melaksanakan kagiatan dengan baik, baik sebagai personal anggota LB maupun sebagai anggota RKM. Sinkronisasi kegiatan dalam setiap tahapan pelaksanaan Kegiatan penguatan poknak agar dapat terlaksana sesuai ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Swisscountact adalah juga merupakan bagian dari tujuan dibuatnya strategi internal tim.
Keberhasilan Kegiatan penguatan poknak adalah keberhasilan Tim, demikian juga sebaliknya. Harapan tersebut muncul seiring adanya keinginan untuk melaksanakan setiap tahapan proses kegiatan penguatna poknak secara Tim. Sehingga nilai keberhasilan dari pelaksanaan tugas pendampingan diukur dari sejauh mana dapat melaksanakan tugas secara bersama.
Hal tersebut yang melatarbelakangi LSM LB dan RKM membuat beberapa konsep strategi pendampingan internal Tim dalam beberapa hal.
- Supporting tim
Program penguatan poknak merupakan kerja tim, dimana terdiri dari anggota LSM langit Biru dan RKM yang bersama-sama melakukan kegiatan penguatan pada poknak 15 desa di wilayah ring 1 block cepu. Untuk lebih memaksimalkan kegiatan ini maka kita menyusun satuan-satuan tugas dari anggota LSM LB dan RKM untuk melakukan penguatan pada poknak di 15 desa masing-masing desa 3 orang

Dengan tanggung jawab dan fokus perhatian pada poknak, walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tetap menjadi bagian dari kegiatan Tim. Anggota Tim dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan tidak hanya akan terpaku hanya pada desa/poknak yang menjadi tanggung jawabnya, tapi juga akan membantu desa lain /poknak lain dalam satu tim.
- Koordinasi intern tim
Koordinasi merupakan bagian dari strategi internal tim, dikarenakan koordinasi merupakan salah satu upaya untuk selalu menciptakan kesamaan pandangan dalam pelaksanaan tugas, agar tidak terjadi kesalahan persepsi diantara anggota. Koordinasi rutin yang dijadwalkan dengan sebanyak 3 kali dan dilakukan di Seketariat RKM dan 2 kali di kantor Swisscontact. Dalam kesempatan Koordinasi tersebut disampaiakan semua informasi dari SC/RKM/Poknak serta informasi resmi lain. Selain itu juga dibahas permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan maupun di internal Tim.
- Komunikasi
Di dalam Tim RKM dan LB selalu diupayakan adanya komunikasi yang intensif dan terbuka, sehingga terjalin hubungan yang harmonis diantara sesama anggota tim. Komunikasi itu sendiri dapat dilakukan dalam bentuk komunikasi tatap muka (face to face), melalui media telephone/HP, surat dll
- Konsultasi
Program penguatan poknak ini merupakan sebuah kegiatan bersama antara SC/SEED bojonegoro dan RKM serta LSM Langit Biru dimana dalam setiap proses kegiatan selalu berhubungan dengan pihak lain, dan diatur dengan aturan yang telah ditentukan. Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam pelaksanaannya, karena perbedaan penafsiran dalam implementasi aturan dilapangan, maka anggota tim dalam setiap tahapan akan selalu berkonsultasi dengan SC dan dalam setiap pelaksanaan tahapan kegiatan dilapangan tim juga akan selalu berkonsultasi dengan berbagai pihak terutama kades. Hasil dari konsultasi tersebut akan langsung dibahas dan disampaikan kepada Swisscontact.
- Konfirmasi
Konfirmasi dalam kegiatan ini diartikan sebagai Crosschek ataupun check and balance. Sehingga setiap informasi yang didapat itu akan selalu terjamin keabsahan dan keakuratan maupun kebenarannya. Selain itu, secara tim, konfirmasi itu juga bertujuan untuk tetap menjaga soliditas tim agar tidak terganggu oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak kekompakan tim.
Semua anggota anggota Tim dituntut untuk selalu membuka telinga lebar-lebar agar dapat selalu mendengar informasi tentang pelaksanaan Program KBSR atau POKNAK. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kemudian langsung dikonfirmasi dengan pihak yang berkaitan dengan informasi tersebut.


C. KELEMBAGAAN PAGUYUPAN PETERNAK ROJOKOYO MAKMUR
Kelembagaan yang dimaksud disini adalah organisasi Paguyupan Peternak Rojokoyo Makmur yang saat didirikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peternak di wilayah barat hutan kecamatan Ngasem yang terdiri dari 7 desa yaitu Desa Gayam, Desa Mojodelik, Desa Bonorejo, Desa Brabowan, Desa Begado, Desa Ringin Tunggal dan Desa Bandung rejo, kemudian Peguyuban menyesuaikan dengan adanya program SEED Bojonegoro yang meliputi 15 Desa yang berada di Ring 1 Block Cepu maka Paguyuban memperluas wilayah anggotanya dengan memasukan 8 Desa yang berada di wilayah kecamatan kalitidu yaitu Desa Talok, Desa Semengko, Desa Katur, Desa Cengungklung, Desa Manukan, Desa Sudu, Desa Ngraho, dan Besa Beged, jadi sampai saat ini Paguyuban Peternak Rojokoyo Makmur telah memiliki 15 kelompok ternak yang tersebar di 15 Desa di wilayah kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Ngasem.
Akhirnya pada tanggal 26 september dibentuklah setruktur kepengurusan baru Paguyuban Rojokoyo Makmur dan dekalrasi penggabungan dilaksanakan pada tanggal 29 September 2009 yang terdiri di Seketariat RKM Desa Gayam dengan kepengurusan Sebagai berikut :
Ketua : Sigit Hendro P (ketua RKM)
Wakil Ketua 1 : Suwandi (Koordinator Wilayah Kecamatan Ngasem)
Wakil Ketua 2 : Sumarji (Koordinator Wilayah Kecamatan Kalitidu)
Sekretaris : Winto Wardojo
Wakil Seketaris : Mohammad Jai
Bendahara : Rubiyanto
Wakil Bendahara : Munahar
Seksi – seksi :
1. Seksi Pakan : Eko Sujatmiko
2. Seksi Pembibitan : Nasir
3. Seksi Kesehatan : Satriyo Utomo W.
4. Seksi Kandang : Suharno
Dengan struktur kelembagaan RKM yang sudah ada, pelaksanaan program kegiatan seharusnya bisa berjalan dengan optimal. Namun, kendala yang dihadapi adalah persoalan komunikasi dan koordinasi dalam menjabarkan fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing. Kendala ini terjadi baik di internal RKM (misalnya antar Seksi-seksi belum ada program yang kongkrit dapat di jalankan) maupun antara Poknak di 15 desa-desa
Kurang efektifnya pertemuan bulanan dalam membahas agenda-agenda bersama mengakibatkan munculnya problem hubungan antara RKM dengan POKNAK terutama yang berada di wilayah kecamatan kalitidu dan sebagainya). Sehingga meskipun didukung dengan kelembagaan yang sudah ada belum menjamin adanya sinergi yang kuat dan dapat mendorong terjadinya hubungan timbal balik .
Untuk dapat melakukan program-program kegiatan baik Paguyupan atau kelompok maka di perlukan paling tidak tiga poin yaitu Kebijakan, Kelembagaan dan Sumber daya manusia
a. Kebijakan. Kebijakan yang dimaksud adalah adanya “Kesepakatan Bersama” untuk memperkuat program yang sudah dilakukan SEED Project/Swiss Contact. Kebijakan ini diperlukan untuk mengatur secara benar prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat mulai dari konsep, mekanisme dan prosedur sebagai rujukan dasar pola kemitraan. Bentuk kebijakan pemberdayaan harus mengacu pada Kesepakatan untuk bekerjasama saling menghormati dan bermartabat dengan menetapkan Standar, Norma, Prosedure dan Kriteria yang harus di sepakati bersama tanpa merugikan para pihak. Pola kemitraan tidak cukup dilakukan dengan berpedoman kebijakan internal dan SOP harus di perlakukan sebagai aturan baku yang perlu di taati. Jika dalam keadaan yang memaksa maka di perlukan perundingan untuk duduk bersama membicarakan problem yang dihadapi.
b. Kelembagaan. Kelembagaan pola kemitraan harus dibangun dengan prinsip-prinsip berbagi peran yang jelas, berbagi hasil dan manfaat yang bisa diterima para pihak yang terlibat. Prinsip – prinsip kemitraan harus berdasarkan pada kesetaraan, sukarela dan keseimbangan atas manfaat yang diperoleh kedua belah pihak. Penguatan kelembagaan jangan hanya berbasis bisnis dan manfaat ekonomi semata, tetapi harus mempertimbangkan keberlanjutan dalam jangka panjang. Kelemahan peran kelembagaan yang terdiri dari berbagai pihak dalam mengawal pelaksanaan pola kemitraan harus dirubah menjadi “gugus tugas” yang khusus menangani persoalan-persoalan kemitraan agar mempunyai posisi tawar yang lebih kuat dan memadai.
c. Sumber Daya Manusia. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sangat penting. Banyak kendala-kendala muncul yang diakibatkan pemahaman anggota poknak yang tidak menguasai konsep, mekanisme dan prosedur kemitraan. Demikian juga pemahaman masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan melibatkan peran dinas-dinas di pemerintah daerah yang menangani persoalan pemberdayaan masyarakat.

D. PERTEMUAN KELOMPOK PETERNAK 15 DESA
1. DESA GAYAM
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM Desa Gayam di lakukan pada tanggal 2 Maret 2010, bertempat di rumah salah satu pengurusnya, yaitu rumah Bapak sukuco yang juga ketua Poknak, rencana pertemuan tersebut akan dimulai pada pukul 17.30 wib baru dapat di mulai pada pukul 21.00 karena turun hujan dan listrik padam. Pertemuan ini di hadiri oleh 14 orang anggota poknak.
Acara pertemuan malam ini di pimpin oleh bapak sukoco dengan memberikan penjelasan bahwa POKNAK desa Gayam mempunyai agenda untuk dapat segera merealisasikan pembuatan kandang kelompok untuk peternakan kambing PE dasar dari ide ini adalah ingin memberikan yang terbaik buat anggotanya.
Kemudiam ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai wakil dari LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi, dalam penjelasan awal kali dari langit biru mencoba mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan berserikat, saya ambil contoh jika kita sesama peternak ini berkumpul dalam kelompok yang kita namakan Paguyuban Rojokoyo Makmur maka kita akan dapatkan beberapa manfaat yang itu tidak akan kita dapat jika kita berdiri sendiri, anggota RKM akan mendapat fasilitas informasi dan ilmu tentang tatacara berternak yang baik, karena RKM juka mendapat dukungan penuh dari petugas Inseminator setempat jadi sangat mudah untuk mendapatkan pelayanan dari petugas, kemarin RKM juga mendapat fasilitas belajar gratis ke Lolit Sapi di Grati Pasuruan program ini juga buah dari kerja sama RKM dengan program SEED bojonegoro.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Gayam
- Kemampuan kelompok
- Kelompok mempunyai tekat kuat untuk dapat mengembangkan potensinya di bidang peternakan.
- Kelompok ini juga punya lahan rumput yang cukup luas karena anggota kelompok juga telah menjadi mitra perhutani.
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kamning baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di Gayam juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi uasaha penggemukan kambing.



- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Jika musim kemarau air berkurang

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA GAYAM
- Ketua : Sukoco
- Sekretaris : Sumbito
- Bendahara : Eko Sujatmiko
- Anggota : 19 Orang

2. POKNAK DESA BRABOWAN
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM desa Brabowan di lakukan pada tanggal 3 Maret 2010, bertempat di rumah Bapak Sigit Hendro P, juga ketua poknak, rencana pertemuan tersebut akan dimulai pada pukul 17.30 wib baru dapat di mulai pada pukul 20.00 karena menunggu anggota yang lain. Pertemuan ini di hadiri oleh 8 orang anggota poknak.
Acara pertemuan mala ini di di buka oleh bapak Siget HP dengan memberikan sedikit sambutan bahwa pertemuan malam ini bertujuan untuk menggali beberapa masukan dan informasi dari anggota dan akan di lanjutkan dengan agenda pemberdayaan kelompok oleh LSM Langit biru yang saat ini telah hadir di wakili oleh ketua LSM langit biru Bapak Muat dan Bapak Agus yang akan menyapaikan beberapa informasi yang dapat di jadikan masukan untuk agenda kelompok ini kedepan.
Kemudiam ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai wakil dari LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi,
Dalam penjelasan awal langit biru mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan berserikat, bahwa yang menjadi tujuan kita bersama adalah peningkatan kesejahteraan bersama. Dan untuk mencapai itu kita ndapat melakukan dengan berkelompok, dengan berkelompok maka kesulitan-kesulitan yang tadinya bersifat pribadi dapat kita carikan jalan keluar dengan bertemu, berkumpul, menyampaikan pendapat bersama anggota kelompok yang lain. saya ambil contoh jika kita sesama peternak ini berkumpul dalam kelompok yang kita namakan Paguyuban Rojokoyo Makmur maka kita akan dapatkan beberapa manfaat yang itu tidak akan kita dapat jika kita berdiri sendiri, anggota RKM akan mendapat fasilitas informasi dan ilmu tentang tatacara berternak yang baik, karena RKM juka mendapat dukungan penuh dari petugas Inseminator setempat jadi sangat mudah untuk mendapatkan pelayanan dari petugas, kemarin RKM juga mendapat fasilitas belajar gratis ke Lolit Sapi di Grati Pasuruan program ini juga buah dari kerja sama RKM dengan program SEED bojonegoro.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Brabowan
- Kemampuan kelompok
- Kelompok telah memiliki kandang
- Kelompok ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Minimnya ilmu tentang kambing
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kamning baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, Kelinci,
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi uasaha penggemukan kambing.
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Kemampuan menegerial

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA BRABOWAN
- Ketua : H. Syukur
- Sekretaris : Kunardi
- Bendahara : Pudjiharto
- Anggota : 18 Orang

3. POKNAK DESA TALOK
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM desa talok di lakukan pada tanggal 4 Maret 2010, bertempat di rumah Bapak M. Syukur , salah seorang pengurus kelompok, rencana pertemuan tersebut akan dimulai pada pukul 13.00wib dan di ajukan menjadi jam 11.30 . di hadiri oleh 12 orang anggota.
Acara pertemuan siang ini di di buka oleh bapak M. Syukur selaku tuan rumah dengan memberikan sedikit sambutan bahwa pertemuan siang ini bertujuan untuk menggali beberapa masukan dan informasi dari anggota dan akan di lanjutkan dengan agenda pemberdayaan kelompok oleh LSM Langit biru yang saat ini telah hadir di wakili oleh ketua LSM langit biru Bapak Muat dan Bapak Agus yang akan menyapaikan beberapa informasi yang dapat di jadikan masukan untuk agenda kelompok ini kedepan.
Dilanjutkan sambuatan dari bapak supardi selaku kepala desa talok beliau mengaharapkan agar kelompok ternak desa talok dapat mengambil manfaat dari pertemuan siang ini, meskipan bapak-bapak yang hadir pada siang ini belum tentu punya sapi tapi aku yakin jika secara keilmuan bapak-bapak ini telah menguasai seluk-beluk berternak sapi.
Kemudiam ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai wakil dari LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi, tapi sebelunya ingin mengetahui perkembangan terkini dari proses pembangunan KBSR.
Kami dari LSM Langit biru memberikan sedikit gambaran soal pembangunan KBSR, bahwa pembangunan Kandang sudah memasuki tahap akhir, tinggal pemasangan instalasi Listrik, dan Air, dan pengerasan lantai. Mudah-mudahanakhir bulan ini dapat di operasionalkan.
Dalam penjelasan berikutnya langit biru mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan berserikat, bahwa yang menjadi tujuan kita bersama adalah peningkatan kesejahteraan bersama. Karena ujung dari program SEED ini adalah peningkatan kesejahteraan. untuk mencapai itu kita berkelompok, dengan berkelompok maka kita dapat saling membatu untuk mengatasi kesulitan, saya ambil contoh jika kita sesama peternak ini berkumpul dalam kelompok yang kita namakan Paguyuban Rojokoyo Makmur maka kita akan dapatkan beberapa manfaat yang itu tidak akan kita dapat jika kita berdiri sendiri, anggota RKM akan mendapat fasilitas informasi dan ilmu tentang tatacara berternak yang baik, karena RKM juka mendapat dukungan penuh dari petugas Inseminator setempat jadi sangat mudah untuk mendapatkan pelayanan dari petugas, kemarin RKM juga mendapat fasilitas belajar gratis ke Lolit Sapi di Grati Pasuruan program ini juga buah dari kerja sama RKM dengan program SEED bojonegoro.
Kemudian Pak Agus dari LSM Langit Biru mencoba memberikan gambaran bahwa dia mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dari lolit grati saya mencoba memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekita rumah (yaitu di Ds. SUdah kec. Malo) setelah di fermentasi pakai tetes, Urea, dan star bio maka damen atau batang padi menjadi makanan ternak yangluar biasa yang semua nilai protein dari damen hanya nilainya 5,3 bisa menjadi 14 dan saya pelah melakukan praktek di rumah kebetulan aku punya dua ekor sapi, kedepan saya akan mencoba mendesain mesin Coper yang dapat mencincang semua bahan baik basah atau kering. “kalau ada yang berminat buat silahkan kita sama-sama” bahanya dari baje per daun mobil.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Talok
- Kemampuan kelompok
- Kelompok telah berpengalaman dalam memelihara sapi
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kelompok ini pernah melakukan usaha penggemukan sapi dengan modal pinjaman dari Dinas Peternakan dan dapat di rasakan hasilnya.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Minimnya ilmu tentang kambing
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi uasaha penggemukan sapi
-
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Kemampuan menegerial

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA TALOK
- Ketua : Suryanto
- Sekretaris : Suwanto
- Bendahara : H. Sudirman
- Anggota : 51 orang


4. POKNAK DESA BANDUNG REJO
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM desa Bandung Rejo di lakukan pada tanggal 5 Maret 2010, bertempat di rumah Bapak Kepala desa Bapak Ngatmo, rencana pertemuan tersebut akan dimulai pada pukul 13.00 wib baru dapat di mulai pada pukul 14.00 karena lokasi yang cukup jauh dari lingkungan 15 desa dan medan yang terjal. pertemuan ini di ikuti oleh 3 orang anggota pengurus harian poknak
Acara pertemuan ini di pimpin oleh bapak kades dengan memberikan penjelasan bahwa POKNAK desanya yang memang selalu/sering tertinggal informasi terkini dari semua program yang di selenggarakan di lingkungan Ring 1 block Cepu, poknak desa ini sering sekali di undang oleh RKM untuk melakukan koordinasi tapi karena medan yang berat dan jauh maka sangat jarang dapat menghadiri undangan tersebut. Dua hari yang lalu aku di SMS mas Muat, jika aka ada program penguatan kelompok RKM, terus kita janjian bahwa jumat dapat berkumpul, sebenarnya aku telah mengundang pengurus kelompok tapi karena kesibukan di sawah maka yang hadir hanya 3 orang. Jika kita melihat bahwa potensi peternakan baik sapi atau kambing di desa ini sangat baik, coba dilihat dari masing-masing keluarga mereka rata-rata punya sapi atau kambing hanya beberapa keluarga yang tidak punya.
Kemudiam Bapak kades memberikan waktu pada LSM langit biru untuk menyampaikan program apa yang kira-kira dapat di lakukan untuk desa bandung rejo, terlebih dahulu kami mengingatkan bahwa teman-teman RKM dapat memahami jika poknak desa bandung rejo kurang aktif jika di undang oleh RKM karena lokasinya yang sangat jauh sendiri. Saya menjelaskan bahwa program ini masih terkait dengan program SEED bojonegoro yang kelola oleh Swiss Countact yaitu program fisiknya berupa pembangunan KBSR (kandang belajar sapi rakyat) di desa brabowan yang saat ini sudah tahap akhir pembangunan tinggal pemasangan instalasi air dan listrik, tahab awal KBSR mengangkat 7 orang tenaga kerja yang semua dari 15 desa, jadi jika kemarin mas Romadi tidak terjaring mudah-mudahan periode berikunya terjaring, rencananya sapi yang akan di gemukan di KBSR berjumlah 60 ekor dan yang sudah di tenderkan 30 ekor jadi warga bandung sawit yang punya bakalan bisa menawarkan ke KBSR… dan ini debenarkan oleh sumarji pekerja KBSR.
Seiring dengan berjalannya KBSR program SEED juga ingin adanya pemberdayaan pada kelompok peternak di tingkat desa, ini di buktikan dengan dikirimnya 20 orang dari 15 desa untuk dapat pelatihan di lolit grati kemarin, mungkin pak eko yang akan menyampaikan hasil-hasil di grati
Ayo pak Eko monggo…..
Pak eko menjelaskan bahwa ilmu yang di dapat dari lolit kemarin sangat simple tidak rumit seperti yang di ceritakan para ahli itu yang katanya harus terdiri bahan-bahan yang asing dan tidak ada di bojonegoro, di lolit grati kita di arahkan untuk dapat memakai bahan-bahan yang telah tersedia di lingkungan kita, tidak terkecuali limbah perteanian yang selama ini kita bakar. Gitu kang muat ya…!
Pak kades kemudian memberikan tanggapanya, bahwa di desa ini tersedia limbah pertanian yang sangat berlimpah mulai dari tinten kedelai, kulit kacang hijau dan kacang tanah, Batang (tebon) jagung, batang padi (damen) apakah semunya itu dapat di pakai sebagai bahan baku pakan.
Kemudian Pak Agus dari LSM Langit Biru mencoba memberikan gambaran bahwa dia telah mencoba memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekita rumah (yaitu di Ds. SUdah kec. Malo) setelah di fermentasi pakai tetes, Urea, dan star bio maka damen atau batang padi menjadi makanan ternak yangluar biasa yang semua nilai proteei dari damen hanya nilainya 5,3 bisa menjadi 3,4 dan saya pelah melakukan praktek di rumah kebetulan aku punya dua ekor sapi, kedepan saya akan mencoba mendesain mesin Coper yang dapat mencincang semua bahan baik basah atau kering. “kalau ada yang berminat buat silahkan kita sama-sama” bahanya dari baje per daun mobil.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Bandung Rejo
- Kemampuan kelompok
- Kelompok telah berpengalaman dalam memelihara sapi
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kelompok ini pernah melakukan usaha penggemukan sapi dengan modal pinjaman dari Dinas Peternakan dan dapat di rasakan hasilnya.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Minimnya ilmu tentang kambing
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi uasaha penggemukan sapi


- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Kemampuan menegerial

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA BANDUNG REJO
- Ketua : Dasri Sunjaka
- Sekretaris : Surat
- Bendahara : Kasir
- Anggota : 10 orang

5. POKNAK DESA KATUR
Pertemuan dengan kelompok desa katur yang seharusnya dilakukan pada malam minggu maka di tunda sampai hari selasa tanggal 16 Maret 2010, jam 14.00 dirumah bapak sunjani ketua poknak sekaligus juga sebagai Kamituwo Desa kebuntenturi. Di hadiri oleh 10 orang anggota poknak. Pertemuan ini di awali dengan sambutan ketua poknak yang menyatakan menyambut baik adanya program penguatan kelompok ini, sekaligus ingin mengetahui perkembangan dari agenda RKM yang kedepan.
Dari LB menjelaskan bahwa agenda pengutan kelompok ini adalah agenda bareng antara SC (SEED Bojonegoro) LSM Langit Biru dan RKM yang anggotanya tersebar di kelompok 15 desa kec. Kalitidu dan ngesem. Kami berkumpul disini ini hanya dengan satu tujuan yaitu ingin melihat poknak bisa berdaya dan poknak dapat melihat peluang kedepan untuk program peternakan baik itu sapi, kambing atau yang lainya.
Dari kelompok desa kalutur menanyakan kira-kira usaha kelolompok bidang apa yang berpeluang untuk dikembangka ke depan kaitanya dengan program KBSR tersebut?
Kita melihat ada beberapa peluang usaha yang masih mungkin untuk di sinergikan dengan program KBSR. Karena KBSR saat ini yang dijalankan adalah pengemukan maka yang mungkin di lakukan oleh kelompok adalah
1. Pengadaan Bibit
2. Pengadaan pakan
Karena untuk saat ini sudah ada 30 ekor yang pengadaanya dengan mekanisme tender dan rencanaya 30 ekor akan di cari di lingkungan KBSR atau dari POKNAK 15 desa.
Dari POknak mengharapakan, Jika peluang untuk pengadan 30 ekor bakalan maka saya kira kelompok juga mampu untuk menyediakan, tinggal caranya bagaimana ..! ini yang perlu kita bicarakan dengan panitia pengadaan bibit KBSR.
Sebenarnya yang sangat mendasar dari agenda kelompok desa katur adalah modal, karena semua kegiatan yang ingin kita lakukan selama ini terbentur dengan kurangnya modal, kalau persoalan kandang anggota kelompok punya tinggal bagaimana pemanfaatnyanya. Lahan kita puya luas, kelompok telah mengajukan keridit ke bank Jatim tapi sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya.
Penjelasan dari Langit Biru dan RKM bahwa program ini memang tidak secara langsung akan memberikan bantuan modal berupa uang tapi program ini menawarkan jasa atau ilmu untuk bisa mencapai tujuan kelompok. Kemarin RKM sudah melakukan kerja sama dengan SEED untuk pelatihan 20 orang anggotanya ke LOLIT GRATI dari POKNAK katur juga ada yang ikut.. kemudian untuk akses ke Bank RKM sudah ada MOU dengan SEED (SC) untuk menjembatani soal itu, nanti Pak Sunjani bisa berhubungan langsung dengan pengurus RKM untuk membuat surat ke SC agar dapat segera di bantu tindak lanjut ke pihak Bank Jatim.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga desa Katur (Rukun Sentosa)
- Kemampuan kelompok
- Kelompok berkeinginan memelihara sapi
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi uasaha peternakan sapi
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Saat Rendahnya nilai jual daging
- Kemampuan menegerial
-
SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA KATUR
- Ketua : Sunjani
- Sekretaris : Ruslan
- Bendahara : Maskun
- Anggota : 20 Orang
6. POKNAK DESA CENGUNGKLUNG
Pertemuan dengan poknak desa Cengungklung di lakukan di rumah pabak kertua BPD di dilakukan pada tanggal 17 Maret 2010, Pertemuan ini di hadiri oleh 11 anggota poknak.
Pertemuan ini di awali dengan sambutan ketua BPD Desa Cengungklung yang menyatakan menyambut baik adanya program penguatan kelompok ini, sekaligus ingin mengetahui perkembangan dari agenda RKM yang kedepan karena selama ini kelompok desa ini sering diundang untuk program singkong dan jagung. Sedang untuk program sapi biasanya yang hadir adalah sumarji sebagai ketua kelompok. Sehingga saya pribadi belum mengetahui banyak untuk program sapi ini.
Dari LB menjelaskan bahwa agenda pengutan kelompok ini adalah agenda bareng antara SC (SEED Bojonegoro) LSM Langit Biru dan RKM yang anggotanya tersebar di kelompok 15 desa kec. Kalitidu dan ngesem. Saya yakin bahwa tujuan kita berkumpul disini ini hanya satu tujuan yaitu ingin poknak ini bisa berdaya dan dapat melihat peluang kedepan untuk program peternakan baik itu sapi, kambing atau yang lainya.
Kami melihat ada beberapa peluang usaha yang masih mungkin untuk di sinergikan dengan program KBSR. Karena KBSR saat ini yang dijalankan adalah pengemukan maka yang mungkin di lakukan oleh kelompok adalah
- Pengadaan Bibit
- Pengadaan pakan
Karena untuk saat ini sudah ada 30 ekor yang pengadaanya dengan mekanisme tender dan rencanaya 30 ekor akan di cari di lingkungan KBSR atau dari POKNAK 15 desa. Jika ada poknak desa cengungklung yang saat ini mau menjual sapinya bisa di tawarkan ke KBSR biar nanti Tim KBSR yang akan melihat KBSR akan pakai cara timbang hidup, nanti sapi bapak-bapak akan di timbang dan berapa jumlah berat yang didapat akan di kalikan harga yang berlaku dipasar maka ketemu berapa harga sapi bapak-bapak.
Dari Ketua BPD menjelaskan bahwa kemarin bapak kepala desa sudah rasan-rasan soal peternakan tapi masalah kambing karena saat ini di bojonegorp sedang di gulirkan isu kambing BOOR dan ETAWA maka kesannya para Kades membicarakan Kambing, apa lagi ada program inseminasi kambing gratis wah rame saat ini, di mana-mana di warung-warung banyak yang berbicara kambing tapi apakah itu sudah sesuai dengan minat dan kemampuan dari masyarakat.
Kalau untuk desa cengungklung ini yang menjadi kesulitan saat ini adalah bukan kambingnya tapi “nritisanya” artinya apa sebelum kita terjun untuk berternak kambing maka kita perlu menyiapkan sumber pakan di antaranya hijauan jika tidak di siapkan maka yang terjadi sama tetangga tidak akur karena tanamnya di rambani, sebenarnya kita harus mulai dari penyediaan pakan di sini lahan luas bisa di Tanami apa saja.
Yang menjadi agenda pemerintah desa cengungkung saat ini adalah melakukan pendataan peternak aktif di desa ini, karena sampai sekarang desa tidak memiliki berapa KK yang melakukan usaha peternakan dan mempunyai kambing berapa, sapi berapa dan sebagaianya. Di samping itu kami juga sedang memprogramkan pendataan blumbang (kolam ikan) yang ada karena dari informasi dinas ada bantuan bibit ikan apakah itu masih ada atau udah selesai programnya…?
Dari Langit Biru yaitu bapak Puguh P menjelaskan bahwa saat ini pemda sedang memprogramkan pengadaan benih kambing baik itu Boor atau Etawa gratis pada masyarakat yang informasinya tahun ini di tambah dosisnya. Kemudian untuk program perikanan itu memaang betul ada tapi saya sendiri juga kurang jelas, mungkin kita dapat menghubungi bapak Nurdiana di kalitidu untuk soal perikanan tersebut.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga desa Cengungklung (RKM)
- Kemampuan kelompok
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Saat Rendahnya nilai jual daging
- Kemampuan menegerial

SUSUNAN PENGUIRUS POKNAK DESA CENGUNGKLUNG
- Ketua : Sumarji
- Sekretaris : Suntono
- Bendahara : Abdul Ghofar
- Anggota : 25 orang



7. POKNAK DESA MOJODELIK
Pertemuan di mojodelik dilaksanakan di rumah bapak Rubiyanto pada tanggal 21 Maret 2010, yang di hadiri oleh 6 orang pengurus harian Poknak.
Acara pertemuan mala ini di di buka oleh bapak Rubiyanto selaku ketua poknak dengan memberikan sedikit sambutan bahwa pertemuan sore ini bertujuan untuk menggali beberapa masukan dan informasi dari anggota dan akan di lanjutkan dengan agenda pemberdayaan kelompok oleh LSM Langit biru di wakili oleh ketua LSM langit biru Bapak Muat dan Bapak Puguh akan menyapaikan beberapa informasi yang dapat di jadikan masukan untuk agenda kelompok ini kedepan.
Kemudiam ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai wakil dari LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi,
Dalam penjelasan awal langit biru mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan berserikat, bahwa yang menjadi tujuan kita bersama adalah peningkatan kesejahteraan bersama. Dan untuk mencapai itu kita dapat melakukan dengan berkelompok, dengan berkelompok maka kesulitan-kesulitan yang tadinya bersifat pribadi dapat kita carikan jalan keluar dengan bertemu, berkumpul, menyampaikan pendapat bersama anggota kelompok yang lain.
Bapak-bapak anggota Poknak RKM desa Mojodelik bahwa agenda kelompok yang paling mendasar adalah peningkatan kesejahteraan anggota, ini dapat di capai jika kita bisa bekerja sama baik sesame anggota atau dengan kelompok yang lain. Apabila saya memetakan dari 6 kali pertemuan poknak di wilayah ring 1 block cepu dapat di tarik kesimpulan bahwa keinginan dan kemampuan kelompok cukup beragam mulai dari kelompok yang ingin melakukan usaha pengemukan kambing, Domba, Kelinci, Sapi dan ada pula yang ingin usaha di bidang penyediaan pakan hijauan ataupun konsentrad (kering) juga ada kelompok yang ingin melakukan usaha perikanan, tentunya dengan berbagai pertimbagan yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan juga perlu adanya pengkajian kelayakan usaha, kita contohkan bahwa untuk mendirikan usaha penyediaan pakan (konsesntrad) kita perlu menganalisa ketersediaan bahan baku, kemampuan pasar untuk menyerap produksi, menjadi sangat tidak ekonomis jika usaha hanya dapat berjalan 1 minggu dan minggu berikutnya libur karena tidak ada bahan baku, atau libur karena produk tidak dapat di serap oleh pasar.
Tanggapan dari pak Rubianto, bahwa poknak desa mojodelik ini sebenarnya punya keinginan untuk bikin konsentrad tapi setelah mendapat masukan dari LB, kami pikir kita perlu berpikir panjang untuk masuk ke penyediaan pakan mungkin lebih baik jika kita mengikuti agenda awal kita yaitu pemeliharaan sapi mungkin dapat kita mulai dari punya kita masing-masing kita coba rawat secara intensip mulai dari pakanya sampai kandangnya kita perbaiki modelnya, kemudian apakah program ini menawarkan bantuan modal atau pinjaman! Mungkin bapak-bapak dari LB dapat member penjelasan.
Dari LB mencoba memberikan penjelasan bahwa program SEED Bojonegoro untuk tahun pertama ini tidak memberikan bantuan dalam bentuk rupiah untuk modal usaha, jika teman-teman dari POKNAK mojo ingin mengajukan kredit ke Bank nanti SC bisa membantu karena RKM ada kerjasama di bidang tersebut silahkan berkoordinasi dengan Mas Winto W.
Di sambung dengan pak Eko memberikan keterangan bahwa Kemarin program SC memberikan bantuan belajar ke LOLIT GRATI untuk anggota kelompok yang jumlahnya 20 orang yang RKM koordinir, dan RKM sendiri juga mendapat mendapat bantuan 1 unit computer, bantuan operasional RKM untuk 3 bulan dan bantuan rehap kantor itu dan saat ini untuk material rehap udah di belanjakan oleh kang marji (Sumarji).

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Mojodelik
- Kemampuan kelompok
- Masing anggota Kelompok telah memelihara sapi baik penggemukan atau indukan(anakan)
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Kemampuan menegerial
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan segera mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi usaha Penggemukan SAPI
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging saat ini
- Kemampuan menegerial


SUSUNAN PENGUIRUS POKNAK DESA MOJODELIK
- Ketua : Rubiyanto
- Sekretaris : Yadi
- Bendahara : Riyadi
- Anggota : 12 orang

8. POKNAK DESA NGRAHO
Pertemuan di poknak Ngraho di selegarakan di rumah bapak Monahar tanggal 29 Maret 2010, yang di hadiri oleh 6 orang pengurus harian POKNAK.
Acara pertemuan Sore ini di di buka oleh bapak Monahar selaku ketua poknak dengan memberikan sedikit sambutan bahwa pertemuan siang ini bertujuan untuk menggali beberapa masukan dan informasi dari anggota dan akan di lanjutkan dengan penjelasan tentang rencana program SEED tahun kedua oleh RKM dan LSM Langit biru di wakili oleh ketua LSM langit biru Bapak Muat dan Bapak Puguh akan menyapaikan beberapa informasi yang dapat di jadikan masukan untuk agenda kelompok ini kedepan.
Kemudiam ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai ketua LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi,
Dalam penjelasan awal saya mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan berserikat, bahwa yang menjadi tujuan kita bersama adalah peningkatan kesejahteraan bersama. Dan untuk mencapai itu kita dapat melakukan dengan berkelompok, dengan berkumpul menyampaikan pendapat bersama maka banyak hal yang tadinya kita tidak tau menjadi tau dan ngerti.
Bapak-bapak anggota Poknak desa Ngraho bahwa agenda kelompok yang paling mendasar adalah peningkatan kesejahteraan anggota, ini dapat di capai jika kita bisa bekerja sama baik sesama anggota atau dengan kelompok yang lain. Apabila saya memetakan dari beberapa kali pertemuan poknak di wilayah ring 1 block cepu dapat kita kesimpulan bahwa keinginan dan kemampuan kelompok cukup beragam mulai dari kelompok yang ingin melakukan usaha pengemukan kambing, Domba, Kelinci, Sapi dan ada pula yang ingin usaha di bidang penyediaan pakan hijauan ataupun konsentrad (kering) juga ada kelompok yang ingin melakukan usaha perikanan, tentunya dengan berbagai pertimbagan yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan juga perlu adanya pengkajian kelayakan usaha, kita contohkan bahwa untuk mendirikan usaha penyediaan pakan (konsesntrad) kita perlu menganalisa ketersediaan bahan baku, kemampuan pasar untuk menyerap produksi, menjadi sangat tidak ekonomis jika usaha hanya dapat berjalan 1 minggu dan minggu berikutnya libur karena tidak ada bahan baku, atau libur karena produk tidak dapat di serap oleh pasar.
Ketua POKNAK menjelaskan bahwa poknak desa ngraho ini sebenarnya punya keinginan untuk dapat berusaha secara mandiri tapi ujungnya terbentur biaya (modal) kita juga berminat untuk mengajukan permodalan ke pihak Bank tapi saya rasakan pihak bank sendir terlalu sulit persaratnya jadi jika SEED/SC di tahun kedua ini kami mohon agar di adakan bantuan langsung pada kelompok baik itu berupa modal atau kambing.
Dari LB mencoba memberikan penjelasan bahwa program SEED Bojonegoro untuk tahun pertama ini tidak memberikan bantuan dalam bentuk rupiah untuk modal usaha, jika teman-teman dari POKNAK ingin mengajukan kredit ke Bank nanti SC bisa membantu karena RKM ada kerjasama di bidang tersebut silahkan berkoordinasi dengan Mas Winto W dari RKM. sedang untuk tahun kedua kami akan coba berbicara dengan SEED project untuk sedapatnya memberi perhatian pada kelompok.
Di sambung dengan pak Eko memberikan keterangan bahwa Kemarin program SC memberikan bantuan belajar ke LOLIT GRATI untuk anggota kelompok yang jumlahnya 20 orang yang RKM koordinir, dan RKM sendiri juga mendapat mendapat bantuan 1 unit computer, bantuan operasional RKM untuk 3 bulan dan bantuan rehap kantor itu dan saat ini rehap udah dimulai
Kemudian Ketua Poknak Menayakan terus bagaimana dengan program KBSR karena kita sendiri kurang tau perkembangannya,
dijelaskan oleh Pak Eko bahwa KBSR telah beroperasi dan sudah ada sapi 35 ekor dari rencana 60 ekor. Jadi kalau poknak ingin menawarkan sapi ke KBSR bisa di laporkan pada Sumarji atau Ja’I
Kemudian Ketua Poknak mengatakan sebenarnya saya ingin menawarkan Katol karena saya pula penggilingan padi ?
Dari Pihak KBSR kemarin malam sudah mendatangkan Katol 2 ton saya sendiri kurang jelas dari mana yang jelas manager telah membeli Katol.
Kemudian Ketua Poknak menjelaskan bahwa harga katol sekarang ini turun menjadi Rp. 1050 itu lembut. Saya punya Coper yang bisa di gunakan untuk merajang Damen atau rumput gajah, tinggal bagaiman kelampak dapat memanfaatkan.
Dari LB : kemarin memang KBSR pernah melihat rumput gajah yang telah di Rajang pakai Coper di Pumpungan (bilo) tapi belum cocok soal harga, mungkin kelompok Ngraho Mau menawarkan rumput gajah ke KBSR siapa tau bisa di beli karena KBSR juga harus berbisnis dengan Poknak yang penting sama-sama dapat hasil. Biar nanti saya sampaikan ke pihak SC.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa NGRAHO
- Kemampuan kelompok
- Masing-masing anggota berprofesi sebagai tani penggarap hanya ada beberapa anggota yang punya sawah atau pekarangan yang luas
- Di desa ini juga tersedia lahan rumput yang luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik baik sapi/kambing
- Kemampuan menegerial
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok siap untuk melakukan ternak cara intensip
- juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Kelompok akan ingin mengajukan permohonan kridit KKP-E untuk merealisasi usaha kelompok
- Dapat melakukan usaha-usaha sekala kecil (suplayer katul)
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging saat ini
- Kemampuan menegerial
- Banjir

SUSUNAN PENGUIRUS POKNAK DESA NGRAHO
- Ketua : Rubiyanto
- Sekretaris : Yadi
- Bendahara : Riyadi
- Anggota : 12 orang

9. POKNAK DESA BONOREJO
Pertemuan di poknak Ngraho di selegarakan di rumah bapak Swandi tanggal 30 Maret 2010, yang di hadiri oleh 5 orang pengurus harian poknak.
Acara pertemuan Siang ini di di buka oleh bapak Swandi selaku ketua poknak dengan memberikan sedikit sambutan bahwa pertemuan siang ini bertujuan untuk menggali beberapa masukan dan informasi dari anggota dan akan di lanjutkan dengan penjelasan tentang rencana program SEDD tahun kedua oleh RKM dan LSM Langit biru di wakili oleh ketua LSM langit biru Bapak Muat dan Bapak Puguh akan menyapaikan beberapa informasi yang dapat di jadikan masukan untuk agenda kelompok ini kedepan.
Sebenarnya kelompok desa Bonorejo telah lama ingin mengadakan pertemuan dengan RKM dan LB untuk melakukan koordinais kaitanya dengan program-program poknak kedepan, karena setelah pengumuman penempatan kandang KBSR di desa Brabowan saya sebenarnya tidak ada masalah tapi saya tidak tau dengan keadaan teman-teman poknak yang lain, disini sekalian saya menginformasikan bahwa poknak desa bonorejo telah memulai bisnis penggemukan sapi dengan biaya pribadi-pribadi dan saya juga sampaikan bahwa desa Bonorejo kemarin mengajukan bantuan ke Pemkab untuk 40 ekor sapi tapi belum ada kabar dari pihak kecamatan atau pemkab..!
Kemudian ketua kelompok memberikan waktu pada Mohamad muat sebagai ketua LSM Langit Biru yang menjadi pendamping RKM dan Mitra lokal dari program SEED Project Bojonegoro untuk sector Sapi,
Dalam penjelasan awal saya mengingatkan bahwa pentingnya untuk berkumpul dan bersekutu untuk mencapai tujuan bersama.
Bapak-bapak anggota Poknak desa Bonorejo bahwa agenda kelompok yang paling mendasar adalah peningkatan kesejahteraan anggota, ini dapat di capai jika kita bisa bekerja sama baik sesama anggota atau dengan kelompok yang lain. Apabila saya memetakan dari beberapa kali pertemuan poknak di wilayah ring 1 block cepu dapat kita kesimpulan bahwa keinginan dan kemampuan kelompok cukup beragam mulai dari kelompok yang ingin melakukan usaha pengemukan kambing, Domba, Kelinci, Sapi dan ada pula yang ingin usaha di bidang penyediaan pakan hijauan ataupun konsentrad (kering) juga ada kelompok yang ingin melakukan usaha perikanan, tentunya dengan berbagai pertimbagan yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan juga perlu adanya pengkajian kelayakan usaha, kita contohkan bahwa untuk mendirikan usaha penyediaan pakan (konsesntrad) kita perlu menganalisa ketersediaan bahan baku, kemampuan pasar untuk menyerap produksi, menjadi sangat tidak ekonomis jika usaha hanya dapat berjalan 1 minggu dan minggu berikutnya libur karena tidak ada bahan baku, atau libur karena produk tidak dapat di serap oleh pasar.
Ketua POKNAK menjelaskan bahwa kita sebenarnya punya keinginan untuk dapat berusaha secara mandiri tapi ujungnya terbentur biaya (modal) kita juga berminat untuk mengajukan permodalan ke pihak Bank.
Dari LB mencoba memberikan penjelasan bahwa program SEED Bojonegoro untuk tahun pertama ini tidak memberikan bantuan dalam bentuk rupiah untuk modal usaha, jika teman-teman dari POKNAK ingin mengajukan kredit ke Bank nanti SC bisa membantu karena RKM ada kerjasama di bidang tersebut silahkan berkoordinasi dengan Mas Winto W dari RKM. sedang untuk tahun kedua kami akan coba berbicara dengan SEED project untuk sedapatnya memberi perhatian pada kelompok.
Ini kaitannya dengan poknak dan RKM pak Eko memberikan keterangan bahwa Kemarin program SC memberikan bantuan belajar ke LOLIT GRATI untuk anggota kelompok yang jumlahnya 20 orang yang RKM koordinir, dan RKM sendiri juga mendapat mendapat bantuan 1 unit computer, bantuan operasional RKM untuk 3 bulan dan bantuan rehap kantor itu dan saat ini rehap udah dimulai
Kemudian Ketua Poknak Menayakan terus bagaimana dengan program KBSR karena kita sendiri kurang tau perkembangannya, dijelaskan oleh Pak Eko bahwa KBSR telah beroperasi dan sudah ada sapi 35 ekor dari rencana 60 ekor. Jadi kalau poknak ingin menawarkan sapi ke KBSR bisa di laporkan pada Sumarji atau Ja’I
Kemudian Ketua Poknak mengatakan sebenarnya saya ingin menawarkan 3 ekor sapi , terus saya ini punya selep apa KBSR juga membutuhkan Katul?
Dari Pihak KBSR kemarin malam sudah mendatangkan Katol 2 ton saya sendiri kurang jelas dari mana yang jelas manager telah membeli Katol, tapi jika Mas wandi punya katul silahkan di tawarkan ke KBSR saya yakin kebutuhannya lebih dari 2 ton.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM desa Bonorejo
- Kemampuan kelompok
- Kelompok mempunyai tekat kuat untuk dapat mengembangkan potensinya di bidang peternakan.
- Kelompok ini juga punya lahan rumput yang cukup luas karena anggota kelompok juga telah menjadi mitra perhutani.
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di bonorejo juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging

SUSUNAN PENGUIRUS POKNAK DESA BONOREJO
- Ketua : Suwandi
- Sekretaris : Ratijan
- Bendahara : Kardi
- Anggota : 15 orang

10. POKNAK DESA SUMENGKO
Pertemuan dengan poknak desa Sumengko di lakukan di rumah Bapak Nurmaji dilakukan pada tanggal 1 April 2010 jam 13.00, dan dihadiri oleh 6 orang anggota poknak.
Pertemuan ini di awali dengan sambutan wakil ketua Poknak Desa Sumengko bapak mustain yang menyatakan menyambut baik adanya program penguatan kelompok ini, sekaligus ingin mengetahui perkembangan dari agenda RKM yang kedepan karena selama ini saya pribadi tidak pernah hadir tapi di wakili oleh bapak Nurmaji,
Dari LB menjelaskan bahwa agenda pengutan kelompok ini adalah agenda bareng antara SC (SEED Bojonegoro) LSM Langit Biru dan RKM yang anggotanya tersebar di kelompok 15 desa kec. Kalitidu dan ngesem. Saya yakin bahwa tujuan kita berkumpul disini ini hanya satu tujuan yaitu ingin poknak ini bisa berdaya dan dapat melihat peluang kedepan untuk program peternakan baik itu sapi, kambing atau yang lainya.
Kami melihat ada beberapa peluang usaha yang masih mungkin untuk di sinergikan dengan program KBSR. Karena KBSR saat ini yang dijalankan adalah pengemukan maka yang mungkin di lakukan oleh kelompok adalah - Pengadaan Bibit, -Pengadaan pakan
Karena untuk saat ini sudah ada 30 ekor yang pengadaanya dengan mekanisme tender dan rencanaya 30 ekor akan di cari di lingkungan KBSR atau dari POKNAK 15 desa. Jika ada poknak yang saat ini mau menjual sapinya bisa di tawarkan ke KBSR biar nanti Tim KBSR yang akan melihat KBSR akan pakai cara timbang hidup, nanti sapi bapak-bapak akan di timbang dan berapa jumlah berat yang didapat akan di kalikan harga yang berlaku dipasar maka ketemu berapa harga sapi bapak-bapak.
Kemudian bapak Nurnaji menyampaikan bahwa kemarin dia memang pernah mengirim 1 ret damen ke KBSR diterima dengan harga Rp. 250.000- hanya sekali dan berikunya sudah tidak diterima lagi.
Kami dari LB memberikan sedikit tanggapan bahwa KBSR akan mencoba memakai berbagai hal cara termasuk pemberian pakan, ya semua di coba saja mulai dari pakai damen, konsentran ya semua itu di lihat mana yang paling cocok kita harus dapat melihat semua itu sebagai sarana bersama untuk proses pembelajaran. Oke kita kembali lagi bahwa apakah kelompok desa sumengko ini dalam tahun 2010 kira-kira apa yang hendak di lakukan?
Kemudian di jelaskan bahwa kemarin Kelompok telah mengajukan kredit ke KKPE bank jatim dan sudah cair 50 jt dan sudah kita pakai untuk penggemukan kambing, kita tiap enam bulan memberikan bunga saja ke Bank dan di tahun ketiga kita tinggal bayar yang 50 juta tersebut. Jadi program penggemukan kambing telah kita lakukan, tapi jika di tahun kedua ini ada bantuan kambing dari SC ya saya kira itu lebih baik.
Dari Langit Biru menjelaskan bahwa pertemuan siang ini juga merupakan bagian dari keinginan SC untuk dapat mengetahui danmendegar apa sebenarnya yang di butuhkan oleh poknak, jika poknak tahun 2010 ingin melakukan penggemukan kambing ya hasil daripertemuan ini akam kami sampaikan pada SC mudah-mudahan di setujui.. amin.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga Unggul Jaya (SUMENGKO)
- Kemampuan kelompok
- Kelompok mempunyai tekat kuat untuk dapat mengembangkan potensinya di bidang peternakan.
- Kelompok ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Poknak sudah melakukan usaha pengemukan domba gibas
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di Sumengko juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA SUMENGKO
- Ketua : Nurmaji
- Seketaris : Subroto
- Bendahara : Mustain
- Anggota : 20 orang


11. POKNAK DESA BEGADON
Pertemuan dengan poknak desa Begadon di lakukan di rumah pabak ketua poknak bapak Harno di dilakukan pada tanggal 1 april 2010, di hadiri oleh 6 orang anggota Poknak.
Pertemuan ini di awali dengan sambutan ketua poknak yang menyatakan menyambut baik adanya program penguatan kelompok ini, sekaligus ingin mengetahui perkembangan kegiatan RKM.
Dari LB menjelaskan bahwa agenda pengutan kelompok ini adalah agenda bareng antara SC (SEED Bojonegoro) LSM Langit Biru dan RKM yang anggotanya tersebar di kelompok 15 desa kec. Kalitidu dan ngesem. Saya yakin bahwa tujuan kita berkumpul disini ini hanya satu tujuan yaitu ingin poknak ini bisa berdaya dan dapat melihat peluang kedepan untuk program peternakan baik itu sapi, kambing atau yang lainya.
Kami melihat ada beberapa peluang usaha yang masih mungkin untuk di sinergikan dengan program KBSR. Apalagi desa ini juga desa terdekat dengan kandang KBSR. KBSR saat ini yang dijalankan adalah pengemukan maka yang mungkin di lakukan oleh kelompok adalah
- Pengadaan Bibit
- Pengadaan pakan
Karena untuk saat ini sudah ada 41 ekor yang pengadaanya dengan mekanisme tender, Pasar local, Poknak, polang dan rencanaya akan di isi dengan 60 ekor sapi. Jika ada poknak desa ini yang saat ini mau menjual sapinya bisa di tawarkan ke KBSR biar nanti Tim KBSR yang akan melihat KBSR akan pakai cara timbang hidup, nanti sapi bapak-bapak akan di timbang dan berapa jumlah berat yang didapat akan di kalikan harga yang berlaku dipasar maka ketemu berapa harga sapi bapak-bapak.
Dari Ketua poknak menjelaskan bahwa kemarin bapak kepala desa sudah rasan-rasan soal peternakan tapi masalah kambing karena saat ini di Bojonegoro sedang di gulirkan isu kambing BOOR dan ETAWA maka kesannya para Kades membicarakan Kambing, apa lagi ada program inseminasi kambing gratis, Yang menjadi agenda pemerintah desa saat ini adalah melakukan pendataan peternak aktif, karena sampai sekarang desa tidak memiliki angka pastinya berapa warga desa begadon ini yang pinya sapi, punya kambing, ayam dan sebagainya.
Dari Langit Biru yaitu bapak Puguh P menjelaskan bahwa saat ini pemda sedang memprogramkan kambingi sasi lewat pengadaan benih kambing baik itu Boor atau Etawa gratis pada masyarakat yang informasinya tahun ini di tambah dosisnya. Sehingga jika kelompok desa ini punya agenda bukan saja untuk sapi mari kita sinergikan dengan program RKM. Jika kelompok ingin ngajukan kredit ke Bank yang silahkan koordinai dengan RKM untuk membantu.
Ini kaitannya dengan agenda RKM untuk membantu memfasilitasi poknak untuk dapat mengajuka kredit ke bank, pak Eko memberikan keterangan bahwa Kemarin program SC memberikan bantuan belajar ke LOLIT GRATI untuk anggota kelompok yang jumlahnya 20 orang yang RKM koordinir, dan RKM sendiri juga mendapat mendapat bantuan 1 unit computer, bantuan operasional RKM untuk 3 bulan dan bantuan rehap kantor itu dan saat ini rehap udah dimulai.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM (Begadon)
- Kemampuan kelompok
- Kelompok mempunyai tekat kuat untuk dapat mengembangkan potensinya di bidang peternakan.
- Kelompok ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- Kelompok juga mempunyai sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan antara kelompok dengan perangkat desa (kades) sangat baik dan kades sangat mendukung dengan program-program kelompok.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di begadon juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA BEGADON
- Ketua : Suharno
- Seketaris : Bisri
- Bendahara : Kastur
- Anggota : 11 orang

12. POKNAK DESA RINGIN TUNGGAL
Pertemuan dengan poknak desa Ringin tunggal di lakukan pada tanggal 1 April 2010di rumah saudara Erik dan di hadiri bapak kades dan 6 orang peternak, inti pertemuan kita melakukan pembicaraan soal kegiatan kelompok peternak desa Ringin Tunggal, mengingat ketua poknak (bapak sidik) sangat sibuk bekerja sebagai driver di MCL.
Maka kami melakukan pembicaraan dengan Kepala desa dan Bapak Erik sebagai salah satu peternak lokal. Pertemuan ini di awali dengan sambutan tuan rumah yang menyatakan menyambut baik adanya program peternakan ini, sekaligus ingin mengetahui program-program apa saja yang ada kaitanya dengan sapi atau yang lainya.
Dari LB menjelaskan bahwa pertemuan saat ini adalah agenda bareng antara SC (SEED Bojonegoro) LSM Langit Biru dan RKM yang anggotanya tersebar di kelompok 15 desa kec. Kalitidu dan ngesem. Saya yakin bahwa tujuan kita berkumpul disini ini hanya satu tujuan yaitu ingin poknak ini bisa berdaya dan dapat melihat peluang kedepan untuk program peternakan baik itu sapi, kambing atau yang lainya.
Dari bapak kepala desa sudah rasan-rasan soal peternakan kambing karena saat ini di Bojonegoro sedang di gulirkan isu kambing BOOR dan ETAWA, apa lagi ada program inseminasi kambing gratis, Yang menjadi agenda pemerintah desa saat ini adalah mendukung semua program yang dilakukan oleh kelompok yangpenting dapat dirasakan oleh anggotanya.
Dari Langit Biru yaitu bapak Puguh P menjelaskan bahwa saat ini pemda sedang memprogramkan kambing lewat pengadaan benih kambing baik itu Boor atau Etawa gratis pada masyarakat yang informasinya tahun ini di tambah dosisnya. Sehingga jika kelompok desa ini punya agenda bukan saja untuk sapi mari kita sinergikan dengan program RKM. Kami siap membantu Jika kelompok ingin ngajukan kredit ke Bank yang silahkan koordinasi dengan RKM untuk membantu. Inimasih terkait dengan agenda RKM untuk membantu memfasilitasi poknak untuk dapat mengajuka kredit ke bank
Pak Eko memberikan keterangan bahwa Kemarin program SC memberikan bantuan belajar ke LOLIT GRATI untuk anggota kelompok yang jumlahnya 20 orang yang RKM koordinir, dan RKM sendiri juga mendapat mendapat bantuan 1 unit computer, bantuan operasional RKM untuk 3 bulan dan bantuan rehap kantor itu dan saat ini rehap udah dimulai.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM (Ringin Tunggal)
- Kemampuan kelompok
- pengembangkan potensinya masyarakat di bidang peternakan masih sangat terbuka
- di desa ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- juga tersedia sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik

- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di Ringin tunggal juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA RINGIN TUNGGAL
- Ketua : Sidig
- Sekretaris : Bambang Sriyanto
- Bendahara : Yusup

13. POKNAK DESA MANUKAN
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM desa Manukan di lakukan pada tanggal 6 April 2010, bertempat di rumah Bapak Kepala desa Bapak SUHADI, yang dihadiri perangkat desa, anggota poknak, LSM Langit Biru, Pengurus RKM.
Acara pertemuan ini di pimpin oleh bapak Kades dengan memberikan penjelasan bahwa POKNAK desanya yang memang selalu/sering tertinggal informasi terkini dari semua program yang di selenggarakan di lingkungan Ring 1 block Cepu, Dua hari yang lalu aku di SMS pak puguh, jika aka ada program penguatan kelompok RKM, terus kita janjian kapan dapat berkumpul, sebenarnya aku telah mengundang pengurus kelompok tapi karena kesibukan di sawah maka yang hadir hanya. Jika kita melihat bahwa potensi peternakan baik sapi atau kambing di desa ini sangat baik, ancamanya satu yaitu jika terjadi banjer seperti tahun 2007
Kemudiam Bapak kades memberikan waktu pada LSM Langit Biru untuk menyampaikan program apa yang kira-kira dapat di lakukan untuk desa manukan, kita menjelaskan bahwa program ini masih terkait dengan program SEED bojonegoro yang kelola oleh Swiss Countact yaitu program fisiknya berupa pembangunan KBSR (kandang belajar sapi rakyat) di desa brabowan yang saat ini sudah muali diisi rencana nya 60 ekor dan sudah ada 41 ekor, jadi jika ada poknak desa manukan yang mau melepas sapinya silahkan saja di tawarkan ke KBSR atau ke Pak suhar biar di lihat. Seiring dengan berjalannya KBSR program SEED juga ingin adanya pemberdayaan pada kelompok peternak di tingkat desa, ini di buktikan dengan dikirimnya 20 orang dari 15 desa untuk dapat pelatihan di lolit grati kemarin, mungkin pak eko yang akan menyampaikan hasil-hasil di grati
Pak Eko menjelaskan bahwa ilmu yang di dapat dari LOLIT kemarin sangat simple tidak rumit seperti yang di ceritakan para ahli itu yang katanya harus terdiri bahan-bahan yang asing dan tidak ada di Bojonegoro, di LOLIT Grati kita di arahkan untuk dapat memakai bahan-bahan yang telah tersedia di lingkungan kita, tidak terkecuali limbah perteanian yang selama ini kita bakar.
Kemudian Pak Agus dari LSM Langit Biru mencoba memberikan gambaran bahwa dia telah mencoba memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekita rumah (yaitu di Ds. SUdah kec. Malo) setelah di fermentasi pakai tetes, Urea, dan star bio maka damen atau batang padi menjadi makanan ternak yangluar biasa yang semua nilai protein dari damen hanya nilainya 5,3 bisa menjadi 3,4 dan saya pelah melakukan praktek di rumah kebetulan aku punya dua ekor sapi, kedepan saya akan mencoba mendesain mesin Coper yang dapat mencincang semua bahan baik basah atau kering.
Dari Poknak sebenarnya menginginkan bahwa ada bantuan kambing dari MCL/SC untuk menunjang kegiatan poknak karena suber daya yang dimiliki cocok, kalau sapi juga tidak apa-apa!
Dari LB : Kami akan mencoba berbicara dengan SC untuk itu mohon kelompok bikin program yang dapat di selaraskan dengan program SEED dan ada sinergi.

Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM (Manukan)
- Kemampuan kelompok
- pengembangkan potensinya masyarakat di bidang peternakan masih sangat terbuka
- di desa ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- juga tersedia sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan dengan Perangkat Desa/Kades Sangat baik
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di Ringin tunggal juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Banjir



SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA MANUKAN
- Ketua : Abdul Hadi
- Sekerataris : Suhar
- Bendahara : M Rohman
- Anggota : 20 orang

14. POKNAK DESA SUDU
Pertemuan dengan anggota kelompok RKM desa Sudu di lakukan pada tanggal 6 april 2010, bertempat di rumah Bapak ketua Poknak yang dihadiri perangkat desa, anggota poknak, LSM Langit Biru, Pengurus RKM.
Acara pertemuan ini di pimpin oleh bapak Sahlan pengurus poknak dengan memberikan penjelasan bahwa POKNAK desanya yang memang kurang dapat informasi terkini dari semua program yang di selenggarakan di lingkungan Ring 1 block Cepu, meskipun jika kita melihat bahwa potensi peternakan baik sapi atau kambing di desa ini sangat baik di sini masih banyak tanah lapang, limbah pertanian juga melimpah, yang jadi ancaman satu yaitu jika terjadi banjer saja terus pada pertemuan ini kami ingin mendapat info terkini soal program SC/SEED dan yang lain sebagainya.
Kemudiam waktu memberikan pada LSM langit biru untuk menyampaikan program apa yang kira-kira dapat di lakukan untuk desa Sudu, kita menjelaskan bahwa program ini masih terkait dengan program SEED Bojonegoro yang kelola oleh Swiss Countact yaitu program fisiknya berupa pembangunan KBSR (kandang belajar sapi rakyat) di desa brabowan yang saat ini sudah mulali di isi rencana nya 60 ekor dan sudah ada 41 ekor, jadi jika ada poknak desa Sudu yang mau melepas/menjual sapinya silahkan saja di tawarkan ke KBSR atau ke Pak sumarji atau ke mat jai biar di lihat dan kita sepakat menggunakan system timbang hidup.
Seiring dengan berjalannya KBSR program SEED juga ingin adanya pemberdayaan pada kelompok peternak di tingkat desa, ini di buktikan dengan dikirimnya 20 orang dari 15 desa untuk dapat pelatihan di lolit grati kemarin, teman-teman RKM nanti yang akan menyampaikan hasil-hasil di grati. Kita kembali soal program SEED ini bahwa program ini adalah program untuk masyarakat 15 desa jadi kami harap Poknak sudu juga mau memanfaatkan fasilitas KBSR yang ada di desa Brabowan.
Kemudian ketua poknak pak Agus (pak lia) Dari Poknak sebenarnya menginginkan bahwa ada bantuan kambing untuk menunjang kegiatan poknak karena suber daya yang dimiliki cocok, kalau sapi juga tidak apa-apa! Dan jika program SEED memerlukan pupuk organik Poknak Sudu siap menyediakan karena kita sudah produksi.
Dari LB : kami akan mencoba berbicara dengan SC untuk itu mohon kelompok bikin program yang dapat di selaraskan dengan program SEED dan ada sinerginya, mudah-mudahan harapan poknak kaitanya dengan bantuan kambing akan coba saya bicarakan dengan Swisscontact. Saya kira juga perlu ada hubungan bisnis yang saling menguntugkan dengan program SEED karena programnya bukan hanya KBSR/Sapi saja tapi ada juga sector singkong dan sector jagung, nanti aku tak bicara dengan SC.
Pak Sumbito mengatakan ilmu yang di dapat dari Lolit kemarin sangat simple tidak rumit seperti yang di ceritakan para ahli itu yang katanya harus terdiri bahan-bahan yang asing dan tidak ada di bojonegoro, di lolit grati kita di arahkan untuk dapat memakai bahan-bahan yang telah tersedia di lingkungan kita, tidak terkecuali limbah perteanian yang selama ini kita bakar. Jika konsentrat yang tapi bapak tawarkan itu terdiri dari banyak bahan yang aneh-aneh (bungkil gandum, polar dll) saya hawatir kita nanti yang akan kesulitan karena bahan-bahan itu tidak ada di sini. Ya jika konsentrat teman-teman sudu ini nanti kita tawarkan ke KBSR saja. Kan gitu kang muat,……oyir
Dari hasil pertemuan penguatan lembaga RKM (DESA SUDU)
- Kemampuan kelompok
- pengembangkan potensinya masyarakat di bidang peternakan masih sangat terbuka
- di desa ini juga punya lahan rumput yang cukup luas
- juga tersedia sumberdaya manusia yang banyak dan masih dapat di kembangkan untuk lebih baik.
- Hubungan dengan Perangkat Desa/Kades Sangat baik
- Kekurangan kelompok
- Modal
- Pengetahun tatacara berternak yang baik
- Peluang pengembangan Kelompok
- Kelompok telah siap untuk melakukan ternak cara intensip untuk kambing baik PE, Kacang, EG, Jawa Randu, tapi yang jadi prioritas adalah PE.
- Di Ringin tunggal juga terdapat limbah pertanian yang sangat melimpah yang dapat di olah menjadi pakan ternak
- Yang menjadi ancaman dari beberapa program yang di lakukan adalah
- Pasar
- Rendahnya nilai jual daging
- Banjir

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA SUDU
- Ketua : Agus P Lia
- Sekerataris : Nurjaini
- Bendahara : Sahlan
- Anggota : 25 orang
-
15. POKNAK DESA BEGED
Kami telah koordinasi ketua Poknak Beged leawt SMS dia bilang belum siap melakukan pertemuan, kedua aku datang kerumah ketua poknak tanggal 5maret dan sepakat akan di laksanakanpada 7 maret karena kesibukannya kemudian pertemuan di batalkan. kemudian tanggal 29 Maret 2010 kami datang lagi ke rumah ketua poknak (bapak wicoro) dan berjanji akan ngadakan pertemuan tgl 1 April 2010 dan ketika kami konfirmais pada hari yang sama di batalkan lagi sehingga pada tanggal 7 April 2010 saya melakukan konsultasi dengan SC kira-kira langkah apa yang perlu kami tempuh. Dan kami sepakati maka kami akan menghubungi dengan masyarakat atau anggota kelompok untuk melakukan pemetaan sekaligus penggalian potensi desa Beged.
Berdasar kesepakatan tersebut maka kami melakukan pendekatan orang-perorang pada kelompok peternak menurut hasil pemetaan di lapangan di desa begged terdapat 3 kelompok peternak yaitu Kelompok Sebrang Mulyo 1, Kelompok Sebrang Mulyo 2, Muawanah
Kami dapat menemui salah satu dari pengurus kelompok muawanah yaitu Pak Lasiman, dari perbincangan panjang dapat kita sampaikan bahwa masyarakat desa Beged sangat beryukur bisa terlibat dalah program SEED ini. Karena pada dasarnya masyarakat desa Beged senang berternak. Tapi kelompok kita berharap bahwa ada bantuan langsung pada kelompok entah 10 ekor atau 20 ekor pada kelompok sekarang ini jamanya serba kongkret.
Kami juga menemui Kepala Desa pada prinsipnya menyepakati dan mendukung semua program yang ada kaitanya dengan peningkatan ekonomi masyarakat desa beged terlebih jika ada bantuan yang langsung dapat di terima masyarakat, karena saat ini masyarakat juga kesulitat untuk ikut kerja di proyek MCL. Jadi jika ada bantuan pada masyarakat dalam bentuk program itu harus dapat di rasakan langsung oleh masyarakat. Terus soal kegiatan apa yang kita ajukan kami mengikuti alur saja.
Kami juga melakukan diskusi dengan masyarakat yang lain, kami bicara dengan memet bahwa di berharap dapat memetik hasil dari adanya program sapi yang di brabowan, mas aku ini sopir itu mobil saya(sambil menunjuk truk warna kuning) jika kandang sapi yang ada di brabowan butuh kendaran hubungi saja saya. Katanya menawarkan jasanya.
Dari pengamatan lapangan maka dapat kita simpulkan bahwa Poknak desa Beged masih dapat di kembangkan ke arah yang lebih produktif saat ini mengapa pertemuan poknak tidak dapat di lakukan lagi-lagi ini terkait dengan program apa yang kongkrit dapat di berikan pada masyarakat, karena selama ini poknak hanya kumpul-kumpuk dan belum ada kegiatan kongkret yang dapat dikerjakan.

SUSUNAN PENGURUS POKNAK DESA BEGED (Sebrang Mulyo 1)
- Ketua : Wicoro
- Sekerataris : Aris Suwarno
- Bendahara : Sujud
- Anggota : 30 orang



E. KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
- KESIMPULAN
Bahwa Untuk dapat melakukan program-program kegiatan baik Paguyupan atau kelompok maka di perlukan paling tidak tiga poin yaitu Kebijakan, Kelembagaan dan Sumber daya manusia
d. Kebijakan. Kebijakan yang dimaksud adalah adanya “Kesepakatan Bersama” untuk memperkuat program yang sudah dilakukan SEED Project/Swiss Contact. Kebijakan ini diperlukan untuk mengatur secara benar prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat mulai dari konsep, mekanisme dan prosedur sebagai rujukan dasar pola kemitraan. Bentuk kebijakan pemberdayaan harus mengacu pada Kesepakatan untuk bekerjasama saling menghormati dan bermartabat dengan menetapkan Standar, Norma, Prosedure dan Kriteria yang harus di sepakati bersama tanpa merugikan para pihak. Pola kemitraan tidak cukup dilakukan dengan berpedoman kebijakan internal dan SOP harus di perlakukan sebagai aturan baku yang perlu di taati.
e. Kelembagaan. Kelembagaan pola kemitraan harus dibangun dengan prinsip-prinsip berbagi peran yang jelas, berbagi hasil dan manfaat yang bisa diterima para pihak yang terlibat. Prinsip – prinsip kemitraan harus berdasarkan pada kesetaraan, sukarela dan keseimbangan atas manfaat yang diperoleh kedua belah pihak. Penguatan kelembagaan jangan hanya berbasis bisnis dan manfaat ekonomi semata, tetapi harus mempertimbangkan keberlanjutan dalam jangka panjang. Kelemahan peran kelembagaan yang terdiri dari berbagai pihak dalam mengawal pelaksanaan pola kemitraan harus dirubah menjadi “gugus tugas” yang khusus menangani persoalan-persoalan kemitraan agar mempunyai posisi tawar yang lebih kuat dan memadai.
f. Sumber Daya Manusia. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sangat penting. Banyak kendala-kendala muncul yang diakibatkan pemahaman anggota poknak yang tidak menguasai konsep, mekanisme dan prosedur kemitraan. Demikian juga pemahaman masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan melibatkan peran dinas-dinas di pemerintah daerah yang menangani persoalan pemberdayaan masyarakat.

- REKOMENDASI
UNTUK KBSR/SEED
1. KBSR/SEED segera mewujutkan kerjasama bisnis dengan RKM/Poknak
2. KBSR/SEED harus membuka semua informasi bisnis yang seluas-luasnya dan sejelasnya pada RKM/Poknak
3. Memprioritaskan sumber-sumber bibit atau bakalan sapi, Katol, Damen dll dari poknak 15 desa/RKM/Masyarakat 15 Desa


UNTUK RKM/POKNAK
1. Segera membenahi menegemen kelompok agar memperoleh kepercayaan dari pihak lain terutama perbankan
2. Segera melakukan pendataan anggota devinitif agar memudahkan administrasi dan koordinasi
3. Memilah konsentrasi usaha bisnis Peternakan atau turunanya yang terfokus
4. Segera memulai bisnis dengan KBSR dengan cara menawarkan komuditas yang dimiliki