Sabtu, 24 April 2010

KAJIAN TENTANG BUDIDAYA KAMBING ETAWA

1. Penyedia Bibit dan Daging Kambing
Seekor kambing etawa betina, akan berproduksi untuk menghasilkan anakan rata-rata 3 kali dalam 2 tahun. Berdasarkan pengamatan 80% kambing akan beranak 2 ekor, sisanya kambing bisa beranak 1,3,4 dalam sekali periode beranak. Seekor kambing betina juga akan menghasilkan susu, jika kambing tersebut telah melahirkan, sehingga dalam usaha ini akan ada keuntungan ganda yang akan diperoleh yaitu selain akan mendapatkan anakannya juga akan mendapatkan susu kambingnya.
Seperti diketahui, harga anakan kambing etawa juga tergolong masih mahal, kebutuhan akan pasarjuga belum dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan karena peternak belum bisa memproduksi anakan kambing etawa dengan harga yang masih terjangkau di kalangan masyarakat khususnya masyarakat petani.
Kebutuhan akan daging dipasaran juga masih belum tercukupi. Ada ritual keagamaan bagi agama Islam yang mengharuskan untuk menyembelih kambing jantan, baik itu acara aqiqah maupun Idul Adha. Untuk moment Idul Adha sifatnya rutin dan memerlukan kambing jantan
dalam jumlah yang sangat besar.
2. Penyedia pupuk organik
Sebagai mana kita ketahui bersama tahun 2010 dunia menyarankan bahwa bahan pangan yang bisa diperjual belikan di pasaran adalah bahan pangan yang berbahan dasar pemupukan organik. Hal ini didasarkan akan semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat didunia akan bahaya pupuk buatan yang berbasis kimiawi. Selain itu para petani akhir-akhir ini merasa kesulitan untuk mendapatkan pupuk kimiawi, yang tentu saja akan berimbas ke pupuk organik. Harga pupuk kimia dipasaran juga semakin hari semakin mahal dan mulai tidak realistis untuk menunjang sektor pertanian. Karena biaya operasional di lahan petani juga semakin membengkak.
Selain hal di atas, dunia sekarang ini juga sedang menghadapi masalah yang sangat besar. Yaitu pemanasan global/global warming. Pemanasan global tentunya akan berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia yang ada di dunia. Pemerintah Indonesia mau tidak mau juga harus berperan besar dalam mensikapi masalah dunia tersebut. Hal ini tentu saja berhubungan langsung dengan sektor pertanian. Adanya reboisasi hutan, penghijauan kota-kota dan penggalakan ke masyarakat untuk semakin gemar menanam tanaman di sektor wilayah yang terkecil sekalipun.
Mensikapi hal tersebut maka sebenarnya pupuk kandang dalam hal ini pupuk kambing atau kotoran kambing mempunyai peluang tersendiri yang masih belum tersentuh. Masyarakat maupun pemerintah akan membutuhkan pupuk kandang dalam jumlah yang tidak sedikit untuk menunjang persoalan di atas. Kebutuhan pupuk sekarang ini semakin hari semakin meningkat. Sebidang sawah garapan hasilnya akan meningkat secara drastis apabila dalam pemupukan ditambahkan pupuk kandang.
3. Penghasil Susu Kambing
Seekor kambing Etawa akan berproduksi normal per ekor per hari minimal 0,5 liter dan maksimal 1,5 liter. Waktu pemerahan dapat dilakukan rata-rata selama 150 hari Selain susu kambing biasa, terdapat susu colostrum kambing yang khasiatnya melebihi susu kambing pada umumnya. Harga susu dipasaran Jogja, per liternya mencapai Rp. 30.000, bahkan di Solo, Semarang, Wonogiri, Trenggalek bisa mencapai Rp. 50.000/liternya. Harga dipasaran susu colostrum kambing harga per liternya Rp. 150.000,-.
Konsumen susu kambing terbesar masih didominasi oleh orang-orang yang bermasalah dengan kesehatan tubuhnya, karena susu kambing diyakini oleh beberapa orang, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan masalah sekitar paru-paru seperti TBC, Atsma, Flek pada anak dan batuk. Tidak menutup kemungkinan susu kambing juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit selain penyakit tersebut diatas, seperti kangker usus, talasemia, alergi pada debu, alergi pada ikan laut, ginjal, anak yang susah gemuk, serta penambah vitalitas pada laki-laki. Hal ini berdasar pengamatan dan pengakuan dari beberapa konsumen yang pernah membeli susu kambing di toko Bumiku Hijau

Tidak ada komentar: